INFO PRAKIRAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN(PDPI) dari KKP [13-15 September 2013 ] : DPI Jawa Bali dan Nusa Tenggara : DPI (122’34’’21.9’’’BT, 9’12’’3.1’’’LS) Potensi (111’18’’54.2’’’BT, 8’46’’7.7’’’LS) (112’4’’59.4’’’BT, 8’27’’50.7’’’LS) (115’28’’3.7’’’, 9’7’’43.9’’’LS) (115’26’’37.2’’’BT, 9’26’’27.2’’’LS) (107’17’’23.2’’’BT, 8’0’’2.5’’’LS) DPI Kalimantan : -- DPI Maluku Papua : -- DPI Sumatera : Potensi (104’55’’48.3’’’BT, 6’27’’52.0’’’LS) DPI Sulawesi : Potensi (118’43’’55.8’’’BT, 1’45’’35.1’’’LS)

Sunday, September 8, 2013

Dedication of life, Soekarno

Dedication of life

Saya adalah manusia biasa

Saya dus tidak sempurna

Sebagai manusia biasa, saya tak luput dari kekurangan dan kesalahan

Hanya kebahagiaanku adalah mengabdi kepada Tuhan, Kepada Tanah Air, Kepada bangsa

Itulah dedicaiton of life-ku

Jiwa pengabdian inilah jadi falsafah hidupku

Saya nikmati dan jadi bekal hidupku

Tanpa jiwa pengabdian ini saya bukan apa-apa

Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini Saya merasa hidupku bahagia dan membawa manfaat

Soekarno, 10 September 1966

 [005-beritasatu]

Monday, July 15, 2013

POTENSI BUDIDAYA SIDAT

Pertambahan penduduk dunia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan sumber protein makanan; dari daging dan ikan. Dari lini perikanan, penangkapan ikan yang hampir tidak terkendali, dampak pencemaran laut oleh limbah rumah tangga, industri atau tumpahan minyak yang semakin meluas, mengurangi dan memutus siklus kehidupan ikan.

Karena gangguan siklus itu terjadi di perairan seluruh dunia, alhasil perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan semakin besar dan tajam. Pada sisi lain manfaat ikan semakin disadari sebagai pemacu pertumbuhan tubuh manusia, peningkatan kemampuan otak manusia, mencegah penyakit kolestrol, penyakit jantung, serta manfaat lain bagi kesehatan manusia. Tak ayal kebutuhan ikan semakin bertambah tambah.


Ikan sidat. Foto: IST.









  Gambar 1. Ikan sidat (anguilla sp)


Salah satu jenis ikan yang dianggap sangat bermanfaat bagi masyarakat di Jepang dan Korea adalah ikan sidat (anguilla anguilla). Adapun sidat dalam bahasa Jepang adalah unagi. Di sana, sidat yang menjadi favorit adalah jenis anguilla bicolor. Bentuk sidat secara kasat mata, seperti belut. Namun struktur anatomi tubuh mereka sangat kompleks ketimbang belut, terlebih kandungan manfaat yang terkandung di dalamnya, bagi kesehatan manusia.

Dengan mengkonsumsi sidat secara teratur, menurut para peneliti Jepang dan Korea, disamping memacu pertumbuhan tinggi, badan juga menstimulasi intelektual bangsa. Itu penting bagi mereka yang merupakan negara industri dan modern. Bahkan Eropa pun mulai menjadi pasar yang potensial, karena mereka juga mulai banyak mengkonsumsi ikan.

Jepang sendiri mengimpor ikan sidat dari Cina dan Vietnam, hampir 500 ribu ton pertahun. Dan itu terus tetap bertambah seiring permintaan. Namun belakangan sukar dipenuhi karena pencemaran lingkungan di kedua negara itu pun telah semakin parah akibat pertumbuhan industri.

Ikan sidat atau unagi, bukanlah makanan biasa, karena termasuk mahal di resetoran Jepang. Sehingga bila ada tamu yang dijamu dengan hidangan makanan tersebut, artinya mereka adalah tamu terhormat. Unagi merupakan suguhan makanan bagi pertemuan pebisnis besar dan terkenal atau para tokoh penting.


sidat


Karenanya, yang terlibat dalam bisnis sidat disana adalah perusahaan besar multi nasional seperti Mitsui, Marubeni, Sasakawa dan lainnya dan perusahaan ini baru mau bekerjasama bila kita mampu memasok kontrak diatas 5.000 ton pertahun.

Indonesia hingga saat ini belum bisa banyak berbuat, walau ada tiga wilayah khusus di perairan Indonesia sebagai tempat pengembangan benih ikan sidat. Ketiganya adalah Teluk Toli Toli, Sorong Barat, dan Pelabuhan Ratu.

Pasalnya, ciri khas ikan sidat sangat unik, yaitu memijah (beranak) dilaut dalam, larvanya terbawa ke muara muara sungai, dan membesar di air tawar. Mereka pun kembali ke laut untuk kawin, dan kembali ke laut dalam untuk beranak serta mengakhiri hidupnya di lautan dalam tersebut.

Wajar bila di Indonesia, penangkapan sidat yang ada saat ini sangat terbatas dalam jumlah kecil. Perlu pengembangan melalui budi daya mutakhir dan besar-besaran bilamana hendak dijadikan komoditi ekspor yang potensial. (www.birukelautan.com)

Saturday, July 13, 2013

Cara Menonaktifkan Akun Facebook

Ada 2 cara untuk menonaktifkan facebook diantaranya dengan menonaktifkan facebook sementara atau menonaktifkannya secara permanen. untuk itu ada beberapa langkah yang cukup mudah untuk kalian ikuti, berikut ini silahkan disimak langkah langkah cara menonaktifkan facebook.



Cara Menonaktifkan Akun Facebook Sementara

1. Pertama login dulu ke akun facebook kalian.

2. Silahkan menuju halaman penonaktifan facebook dengan cara klik Link ini https://www.facebook.com/deactivate.php.

3. Setelah halaman penonaktifan yang kalian klik pada point ke 2 terbuka, disitu ada pertanyaan tentang alasan kalian menutup akun facebook, Langsung isikan alasan kalian.

4. Kemudian klik nonaktifkan pada bagian bawah serta masukkan password kalian dan konfirmasi.

5. Dengan cara ini secara otomatis akun kalian tidak akan aktif sampai kalian login kembali.
cara ini cukup mudah dan aman. Ketika kalian menonaktifkan akun facebook kalian, teman-teman kalian tidak dapat mengakses profil facebook anda. dan suatu saat ketika kalian ingin menggunakan facebook kalian tidak perlu membuat akun baru, kalian hanya perlu login kembali.

Cara Menonkatifkan Akun Facebook Permanen

1. Langkah pertama yang bisa kalian lakukan adalah, kirimkan email permohonan untuk menutup akun facebook ke alamat privacy@facebook.com atau support@facebook.com atau info@facebook.com

2. Tunggu beberapa hari sampai kalian mendapat respon (Balasan email) dari facebook

3. Jika kalian sudah mendapatkan respon dari facebook, jika kalian yakin ingin menonaktifkan facebook yang perlu kalian lakukan adalah jangan login ke akun facebook kalian selama 14 hari. Namun jika anda berubah pikiran, kalian dapat membatalkannya dengan login ke akun kalian sebelum 14 hari.

Monday, July 8, 2013

Awan dan Proses Pembentukkannya

Proses Pembentukan Awan

Udara di sekeliling kita banyak mengandung uap air.  Tidak terhitung banyaknya gelembung udara yang terbentuk oleh busa laut secara terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air terangkat ke langit. Partikel-partikel yang disebut dengan aerosol inilah yang berfungsi sebagai perangkap air dan selanjutnya akan membentuk titik-titik air. Selanjutnya aerosol ini naik ke atmosfer, dan bila sejumlah besar udara terangkat ke lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan mengalami pendinginan dan selanjutnya mengembun. Kumpulan titik-titik air hasil dari uap air dalam udara yang mengembun inilah yang terlihat sebagai awan. Makin banyak udara yang mengembun, makin besar awan yang terbentuk.
Awan yang dijadikan sasaran dalam kegiatan hujan buatan adalah jenis awan Cumulus (Cu) yang aktif, dicirikan dangan bentuknya yang seperti bunga kol. Awan Cumulus terjadi karena proses konveksi. Secara lebih rinci awan Cumulus terbagi dalam 3 jenis, yaitu: Strato Cumulus (Sc) yaitu awan Cumulus yang barau tumbuh ; Cumulus, dan Cumulonimbus (Cb) yaitu awan Cumulus yang sangat besar dan mungkin terdiri beberapa awan Cumulus yang bergabung menjadi satu.
Jenis awan Cumulus (Cu) yang bentuknya seperti bunga kol, merupakan jenis awan yang dijadikan sebagai sasaran penyemaian dalam kegiatan hujan buatan

Awan Dingin dan Awan Hangat

Berdasarkan suhu lingkungan fisik atmosfer dimana awan tersebut berkembang, awan dibedakan atas awan dingin (cold cloud) dan awan hangat (warm cloud). Terminologi awan dingin diberikan untuk awan yang semua bagiannya berada pada lingkungan atmosfer dengan suhu di bawah titik beku (< 00C), sedangkan awan hangat adalah awan yang semua bagiannya berada diatas titik beku ( > 00C).
Awan dingin kebanyakan adalah awan yang berada pada daerah lintang menengah dan tinggi, dimana suhu udara dekat permukaan tanah saja bisa mencapai nilai <00c nbsp="" p="">
 Proses Terjadinya Hujan Pada Awan Dingin


Pada awan dingin hujan dimulai dari adanya kristal-kristal es. yang berkembang membesar melalui dua cara yaitu deposit uap air atau air super dingin (supercooled water) langsung pada kristal es atau melalui penggabungan menjadi butiran es. Keberadaan kristal es sangat penting dalam pembentukan hujan pada awan dingin, sehingga pembentukan hujan dari awan dingin sering juga disebut proses kristal es.
Hujan, salju dan hujan batu es terutama disebabkan oleh air yang menjadi dingin. Salju terbentuk dalam atmosfer atas yang suhunya dibawah titik beku. Waktu jatuh lewat atmosfer salju mencair dan menjadi hujan. Pada musim dingin, salju jatuh tanpa menjadi cair dan masih berbentuk salju. Butiran salju terdiri dari kristal es kecil-kecil.

Sewaktu udara naik lebih tinggi ke atmosfer, terbentuklah titik-titik air, dan terbentuklah awan. Ketika sampai pada ketinggian tertentu yang sumbunya berada di bawah titik beku, awan itu membeku menjadi kristal es kecil-kecil. Udara sekelilingnya yang tidak begitu dingin membeku pada kristal tadi. Dengan demikian kristal bertambah besar dan menjadi butir-butir salju. Bila menjadi terlalu berat, salju itu turun. Bila melalui udara lebih hangat, salju itu mencair menjadi hujan. Pada musim dingin salju jatuh tanpa mencair.

Proses Terjadinya Hujan Pada Awan Hangat

Ketika uap air terangkat naik ke atmosfer, baik oleh aktivitas konveksi ataupun oleh proses orografis (karena adanya halangan gunung atau bukit), maka pada level tertentu partikel aerosol (berukuran 0,01 – 0,1 mikron) yang banyak beterbangan di udara akan berfungsi sebagai inti kondensasi (condensation nucleus) yang menyebabkan uap air tersebut mengalami pengembunan.Sumber utama inti kondensasi adalah garam yang berasal dari golakan air laut. Karena bersifat higroskofik maka sejak berlangsungnya kondensasi, partikel berubah menjadi tetes cair (droplets) dan kumpulan dari banyak droplets membentuk awan. Partikel air yang mengelilingi kristal garam dan partikel debu menebal, sehingga titik-titik tersebut menjadi lebih berat dari udara, mulai jatuh dari awan sebagai hujan.

Jika diantara partikel terdapat partikel besar (Giant Nuclei : GN : 0,1 – 5 mikron) maka ketika kebanyakan partikel dalam awan baru mencapai sekitar 30 mikron, ia sudah mencapai ukuran sekitar 40 – 50 mikron. Dalam gerak turun ia akan lebih cepat dari yang lainnya sehingga bertindak sebagai kolektor karena sepanjang lintasannya ke bawah ia menumbuk tetes lain yang lebih kecil, bergabung dan jauh menjadi lebih besar lagi (proses tumbukan dan penggabungan). Proses ini berlangsung berulang-ulang dan merambat keseluruh bagian awan. Bila dalam awan terdapat cukup banyak GN maka proses berlangsung secara autokonversi atau reaksi berangkai (Langmuir Chain Reaction) di seluruh awan, dan dimulailah proses hujan dalam awan tersebut, secara fisik terlihat dasar awan menjadi lebih gelap. Hujan turun dari awan bila melalui proses tumbukan dan penggabungan, droplets dapat berkembang menjadi tetes hujan berukuran 1.000 mikron atau lebih besar. Pada keadaan tertentu partikel-partikel dengan spektrum GN tidak tersedia, sehingga proses hujan tidak dapat berlangsung atau dimulai, karena proses tumbukan dan penggabungan tidak terjadi.

Tipikal Ukuran Diameter Tetes Hujan (Rain Drop), Tetes Awan (Cloud Droplet), dan Inti Kondensasi (Condensation Nucleus) ( Sumber : http://rst.gsfc.nasa.gov/Sect14/Sect14 1d.html)

Saturday, July 6, 2013

Teknologi Modifikasi Cuaca





UU RI No. 7 Thn 2004 Sumber Daya Air , Pasal 38, ayat 1 : “Pengembangan fungsi dan manfaat air hujan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf c dilaksanakan dengan mengembangkan Teknologi Modifikasi Cuaca. (3 ayat di Pasal 38 tentang TMC).

Sejarah Modifikasi Cuaca di Dunia

Sejarah modifikasi cuaca di dunia diawali pada tahun 1946 ketika Vincent Schaefer dan Irving Langmuir mendapatkan fenomena terbentuknya kristal es dalam lemari pendingin, saat schaever secara tidak sengaja melihat hujan yang berasal dari nafasnya waktu membuka lemari es. Kemudian pada tahun 1947, Bernard Vonnegut mendapatkan terjadinya deposit es pada kristal perak iodida (Agl) yang bertindak sebagai inti es. Vonnegut tanpa disengaja suatu hari melihat titik air di udara ketika sebuah pesawat tebang dalam rangka reklame Pepsi Cola, membuat tulisan asap nama minuman itu. Kedua penemuan penting ini adalah merupakan tonggak dimulainya perkembangan modifikasi cuaca di dunia untuk selanjutnya.

Kegiatan modifikasi cuaca di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan istilah hujan buatan dikaji dan diuji pertama kali pada tahun 1977 atas gagasan Presiden Soeharto (Presiden RI saat itu) yang difasilitasi oleh Prof.Dr.Ing. BJ Habibie melalui Advance Teknologi sebagai embrio Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dibawah asistensi Prof. Devakul dari Royal Rainmaking Thailand.

Pada Tahun 1985 dibentuk satu unit di BPPT yang bernama Unit Pelayanan Teknis Hujan Buatan (UPT-HB) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi / Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi No: SK/342/KA/BPPT/XII/1985 fungsinya adalah memberikan pelayanan dalam hal meningkatkan intensitas (menambah) curah hujan sebagai upaya Pemerintah dalam menjaga ketersediaan air pada waduk yang berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi dan PLTA.

TMC Dapat Menambah Curah Hujan 

Prinsip dasar penerapan TMC untuk menambah curah hujan adalah mengupayakan agar proses terjadinya hujan menjadi lebih efektif. Upaya dilakukan dengan cara mempengaruhi proses fisika yang terjadi di dalam awan, yang dapat dilakukan dengan dua cara, tergantung dimana lingkungan awan tersebut berada. Untuk bagian awan dingin, curah hujan akan bertambah jika proses pembentukan es di dalam awan juga semakin efektif. Proses pembentukan es dalam awan akan semakin efektif jika awan disemai dengan menggunakan bahan semai berupa perak iodida (Agl).
Untuk bagian awan hangat, upaya dilakukan dengan menambahkan partikel higroskopik dalam spektrum Ultra Giant Nuclei (UGN : berukuran lebih dari 5 mikron ) ke dalam awan yang sedang dalam masa berkembang atau matang sehingga proses hujan dapat segera dimulai serta berkembang ke seluruh awan. Penambahan partikel dengan spektrum CCN (Cloud Condencation Nucleus: Inti Kondensasi Awan) tidak perlu dilakukan, karena partikel dengan spektrum ini sudah disediakan sendiri oleh alam. Dengan demikian awan tidak perlu dibuat, karena dengan tersedianya CCN awan dapat terbentuk dengan sendirinya bila kelembaban udara cukup. Pada kondisi tertentu, dengan masuknya partikel higroskopik berukuran UGN kedalam awan, maka proses hujan (tumbukan dan penggabungan) dapat dimulai lebih awal, durasi hujan lebih lama, dan daerah hujan pada awan semakin luas, serta frekuensi hujan di tanah semakin tinggi. Dari sinilah didapatkan tambahan curah hujan. Injeksi partikel berukuran UGN ke dalam awan memberikan dua manfaat sekaligus, yang pertama adalah mengefektifkan proses tumbukan dan penggabungan sehingga menginisiasi (mempercepat) terjadinya proses hujan, dan yang kedua adalah mengembangkan proses hujan ke seluruh daerah di dalam awan. Bahan semai yang digunakan adalah bahan yang memiliki sifat higroskopik dalam bentuk super fine powder (berbentuk serbuk yang berukuran sangat halus), paling sering digunakan adalah NaCl, atau bisa juga berupa CaCl2 atau Urea.
Berikut adalah animasi yang menggambarkan perbedaan antara sekuens pertumbuhan awan yang tidak disemai dengan awan yang disemai :

Sekuens awan tidak disemai
5 menit : Kumulus mulai tumbuh.
10 menit : Mulai terjadi tetes-tetes besar. Awan makin besar
15 Menit : Tetes besar semakin banyak dan mulai terjadi kristal es. Awan mencapai tinggi maksimum
20 menit : Kristal-kristal semakin besar, tetes air di dalam awan berkurang. Kristal es jatuh dan mencair menjadi tetes air hujan.
30 menit : Hujan ringan berlangsung dan awan membuyar.

Sekuens awan yang disemai
5 menit : Kumulus mulai tumbuh.
10 menit : Mulai terjadi tetes-tetes besar. Awan makin besar
15 menit : Sejumlah bahan semai yang terkonsentrasi dimasukan ke dalam awan dari dasar awan maupun dari puncak awan.
20 menit : Terjadi pelepasan panas laten ketika air supercooled membeku menjadi es dan awan tumbuh menjadi sangat besar.
30 menit : Jumlah air yang terlibat di dalam awan semakin besar sehingga curah hujan meningkat.

Sumber: BPPT
              bumn.go.id



Wednesday, July 3, 2013

PROGRAM BEASISWA ERASMUS MUNDUS








Program Erasmus Mundus adalah sebuah program kerjasama dan mobilitas dalam bidang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempromosikan Uni Eropa sebagai pusat keunggulan ilmu di dunia. Program Erasmus Mundus dibiayai oleh Uni Eropa dan terdiri atas Kegiatan 1 sampai dengan 3.

Halaman situs ini hanya mengulas skema Beasiswa Erasmus Mundus yang ditawarkan melalui Kegiatan 1 dan terbuka bagi mahasiswa/i dan akademisi asal negara-negara di luar Uni Eropa untuk studi di Eropa.

Beasiswa Erasmus Mundus adalah bantuan hibah dari Uni Eropa yang bertujuan untuk mendorong dan membuka kesempatan kepada mahasiswa/i lulusan S1 yang memenuhi syarat dari negara-negara di luar Uni Eropa untuk mengikuti Program-program Magister Erasmus Mundus tertentu di Eropa dalam jangka waktu 1-2 tahun.
Tersedia pula dana untuk para akademisi guna melaksanakan tugas mengajar atau penelitian dan kegiatan ilmiah di lembaga-lembaga yang turut serta dalam Program-program Magister Erasmus Mundus untuk kurun waktu maksimum 3 bulan.

Mahasiswa/i:
  • Warga negara yang berasal dari negara-negara di luar Uni Eropa;
  • Tidak terdaftar sebagai penduduk di Negara Anggota Uni Eropa manapun;
  • Belum pernah melakukan kegiatan utamanya (kuliah, bekerja, dll) selama lebih dari 12 bulan dalam 5 tahun terakhir di Negara Anggota Uni Eropa manapun;
  • Telah menyelesaikan pendidikan tingkat S1. Bagi mereka yang telah mendapatkan gelar kesarjanaan pada tingkat akademik yang lebih tinggi juga dapat mendaftar pada Program Magister Erasmus Mundus, selama kriteria penerimaan untuk program tertentu memperbolehkannya;
  • Telah diterima atau telah terdaftar pada sebuah Program Magister Erasmus Mundus (lihat bagian tentang “BAGAIMANA cara mengajukan permohonan?”).
Akademisi:
  • Warga negara yang berasal dari negara-negara di luar Uni Eropa;
  • Bukan terdaftar sebagai penduduk di Negara Anggota Uni Eropa manapun;
  • Belum pernah melakukan kegiatan utamanya (kuliah, bekerja, dll) selama lebih dari 12 bulan dalam 5 tahun terakhir di Negara Anggota Uni Eropa manapun;
  • Memiliki pengalaman akademik dan/atau profesional yang sangat baik;
     
     
    “Warga negara dari negara-negara di luar Uni Eropa” adalah warga negara yang berasal dari semua negara selain dari:
    • 28 Negara Anggota Uni Eropa (Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Perancis, Kroasia, Italia, Siprus, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Hongaria, Malta, Belanda, Austria, Polandia, Portugal, Rumania, Slovenia, Slowakia, Finlandia, Swedia dan Kerajaan Inggris);
    • Negara-negara EEA-EFTA (Islandia, Liechtenstein dan Norwegia);
    • Turki, negara-negara Balkan barat (Albania, Bosnia-Herzegovina, Kosovo berdasarkan Resolusi DK PBB 1244/99, Republik Makedonia bekas Yugoslavia, Montenegro dan Serbia) atau Swiss.
     

APA yang dimaksud dengan Program Magister Erasmus Mundus?
APA saja nilai tambahnya?

  • Program-program Magister Erasmus Mundus merupakan program-program studi yang terpadu pada tingkat magister (tidak diperuntukkan bagi tingkat S1 dan S3) yang ditawarkan oleh Konsorsium Magister Erasmus Mundus;
  • Mahasiswa/i akan menjalani masa kuliah di sekurang-kurangnya 2 dari 3 lembaga pendidikan yang ikut serta dalam program ini yang terletak di 2 negara Eropa yang berbeda. Dalam suatu konsorsium yang minimum terdiri atas 3 universitas (A, B, C), maka mahasiswa/i akan menjalankan perkuliahan di universitas A+B, A+C, B+C atau A+B+C. Akademisi tidak diwajibkan, namun biasanya ditawarkan untuk melaksanakan sebagian dari pekerjaan ilmiah mereka di lembaga pendidikan kedua dalam konsorsium;
  • Program-program Magister Erasmus Mundus akan menghasilkan pemberian gelar kesarjanaan ganda atau bersama;
  • Sebuah Program Magister Erasmus Mundus terdiri atas 60 sampai dengan 120 kredit European Credit Transfer System (ECTS) pada tingkat magister yang memerlukan jangka waktu pendidikan selama 1 hingga 2 tahun akademik;
  • Program-program Magister Erasmus Mundus mencakup berbagai macam disiplin ilmu: ilmu pertanian dan kehutanan, ilmu bisnis dan manajemen, ilmu komunikasi dan informasi, pendidikan dan pengajaran, teknik dan teknologi, humaniora, hukum, dll.

APA yang dimaksud dengan Konsorsium Magister Erasmus Mundus?

Konsorsium Magister Mundus Masters adalah suatu kelompok yang terdiri atas sekurang-kurangnya 3 lembaga pendidikan tinggi dari 3 negara Eropa yang berbeda yang telah dipilih oleh Komisi Eropa untuk melaksanakan Program Magister Erasmus Mundus.

BERAPA nilai bantuan Beasiswa ini?

Beasiswa untuk mahasiswa/i diberikan selama jangka waktu Program Magister, dengan jangka waktu maksimum 2 tahun. Beasiswa adalah senilai € 24.000 per mahasiswa/i untuk program pendidikan 1 tahun (biaya perjalanan, biaya kuliah, tunjangan bulanan, akomodasi, dll) atau € 48.000 per mahasiswa/i untuk jangka waktu 2 tahun.
Tunjangan untuk para akademisi akan diberikan untuk periode 3 bulan, yaitu sebesar € 14.800 per orang (akomodasi, tunjangan bulanan, biaya perjalanan, dll.).
Beasiswa dibayarkan langsung kepada para penerima beasiswa melalui Konsorsium.

BAGAIMANA cara mengajukan permohonan?

Pengajuan permohonan untuk mengikuti Program Magister Erasmus Mundus dan mendapatkan Beasiswa Erasmus Mundus harus disampaikan langsung ke Konsorsium Magister Erasmus Mundus yang menawarkan program tertentu yang diminati. Surat permohonan tidak dapat diajukan ke Komisi Eropa.
Persyaratan khusus dan kriteria penerimaan (misalnya: hasil studi, kemampuan bahasa, dll) ditentukan oleh masing-masing Konsorsium. Persyaratan yang ditentukan antara satu konsorsium dengan konsorsium lainnya dapat saja berbeda.
Saat ini, terdapat 131 Program Magister Erasmus Mundus yang dapat dilihat pada situs ini atau dapat pula dicari melalui Google Search dengan cara mengetik: "Eramus Mundus List". Perlu diketahui bahwa setiap tahunnya, akan ada program-program Magister baru tambahan.

KAPAN batas waktu pengajuan permohonan?

Batas waktu pengajuan permohonan untuk masing-masing Program Magister berbeda dan ditentukan oleh Konsorsium. Batas waktu dapat berkisar dari awal bulan Desember hingga akhir bulan Januari. Silakan klik situs masing-masing Program Magister untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Tahun akademis Program Magister Erasmus Mundus biasanya dimulai antara bulan Agustus dan November.


APA beasiswa Erasmus Mundus dapat berlaku untuk program magister lainnya?

Tidak. Beasiswa Erasmus Mundus secara eksklusif ditujukan untuk Program-program Magister Erasmus Mundus. Dengan kata lain, beasiswa tersebut tidak berlaku untuk mahasiswa/i dan akademisi yang telah diterima oleh program magister lainnya di Eropa.
Akan tetapi, tidak semua mahasiswa/i yang diterima dalam Program Magister Erasmus Mundus akan menerima Beasiswa Erasmus Mundus. Masing-masing Konsorsium Magister Erasmus Mundus menentukan mahasiswa/i mana yang akan menerima beasiswa.
PANDUAN RINGKAS untuk mendaftar pada Program Magister Erasmus Mundus dan Beasiswa Erasmus Mundus:
1. Akses situs ini untuk melihat daftar Program-program Magister yang tersedia saat ini;
2. Pilih Program Magister Erasmus Mundus yang diminati dan klik situsnya untuk mendapatkan rincian tentang penjelasan tentang program, persyaratannya, proses pengajuan permohonan, formulir-formulir dan tenggat waktu.
  
source: 
http://eeas.europa.eu/delegations/indonesia/more_info/erasmus_mundus/index_id.htm

Monday, July 1, 2013

Komunitas fitoplankton di laut










 


Perairan yang berbeda warna di Laut Okhotsk pada 12 Juni 2013 menunjukkan perbedaan struktur komunitas fitoplankton dari satu lokasi ke lokasi berikutnya. Komunitas warna laut pada akhirnya akan  menggunakan data penginderaan jauh, seperti ditunjukkan dalam gambar di atas Aqua-MODIS, untuk lebih memahami keragaman fitoplankton global.

Sumber : oceancolor.gsfc.nasa.gov/

Tuesday, June 25, 2013

Beasiswa Indonesian German Scholarship Programme (IGSP) DIKTI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Jalan Jenderal Sudirman. Pintu I Senayan, Jakarta 10270
Telp. (021) 57946100 (Hunting) Fax. 57946052
Email: subdit_pk@dikti.go.id Homepage: http://dikti.go.id
Pengumuman Pendaftaran Beasiswa Pascasarjana skema IGSP
Ditjen Pendidikan Tinggi Tahun 2014

Sebagai upaya meningkatkan kualifikasi dosen dan calon dosen, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan membuka pendaftaran beasiswa pascasarjana Indonesian German Scholarship Programme (IGSP) untuk alokasi tahun 2014. Program beasiswa ini diperuntukkan bagi dosen tetap dan calon dosen pada perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan melanjutkan studi ke jenjang pendidikan Doktor (S3) di Jerman.
Bagi yang berminat melamar beasiswa tersebut, silakan mendaftar secara on-line melalui website: http://beasiswa.dikti.go.id (untuk dosen) atau http://beasiswa.dikti.go.id/ln (untuk calon dosen). Melalui pendaftaran secara on-line ini, setiap pendaftar akan memperoleh nomor registrasi online.

Perlu kami sampaikan bahwa mulai tahun 2013 ini, sistem seleksi berkas lamaran dilakukan melalui sistem online. Oleh karena itu, pelamar yang dipanggil wawancara adalah mereka yang mengunggah berkas lamaran secara lengkap dan memenuhi kriteria yang tercantum dalam Pedoman Program Pascasarjana Luar Negeri Ditjen Pendidikan Tinggi alokasi tahun 2013. Pedoman tersebut tersedia di laman http://beasiswa.dikti.go.id atau http://studi.dikti.go.id
Seleksi wawancara beasiswa pascasarjana melalui skema IGSP untuk studi PhD dimulai pada Winter Semester 2014 akan dilaksanakan pada bulan November 2013 di Jakarta, Indonesia. Untuk itu, pendaftaran secara online dan pengunggahan berkas lamaran dilakukan paling lambat pada 15 Oktober 2013.
Demikian pemberitahuan kami. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Bachelor & Master, Utrecht Excellence Scholarships, Utrecht University, Netherlands

The Utrecht Excellence Scholarship offers a number of highly talented prospective students the opportunity to pursue a degree in a selected number of fields at Utrecht University:
International Bachelor’s programmes:
  • Economics and Business Economics
  • Liberal Arts & Sciences at University College Utrecht
International Master’s programmes offered by the following Graduate Schools:
  • Graduate School of Geosciences
  • Graduate School of Humanities
  • Graduate School of Law, Economics and Governance
  • Graduate School of Life Sciences
  • Graduate School of Natural Sciences
  • Graduate School of Social and Behavioural Sciences
Note that Master’s programmes that are privately funded are not eligible.
The scholarship programme is highly selective. Only candidates showing the highest achievement and promise may receive a scholarship.

Duration and number of scholarships
Selected students receive a scholarship for the duration of the degree programme, which is a maximum of two years for a Master’s degree and three years for a Bachelor’s degree. Approximately 55 scholarships are awarded each year. The scholarship will only be renewed for the second (and third) year if the student is making satisfactory progress towards the degree.
Amount of scholarship
Selected students are awarded a scholarship up to 28 350 euro per year. Students should be aware that the grant is not necessarily a full scholarship, and that it may be necessary to find additional funding to be able to finance study and stay completely. As one of the requirements for being granted a residence permit in the Netherlands, students from abroad must prove to the IND (Immigration and Naturalisation Office) that they have sufficient financial means.
Eligibility criteria
The applicant must meet the eligibility criteria in order to be considered for this scholarship. The applicant should:
  1. Not have the Dutch or an EU/EEA nationality;
  2. Hold a non-Dutch secondary school diploma;
  3. Have been admitted to an International Master’s programme within one of the Graduate Schools mentioned above, the Bachelor’s programme in Economics and Business Economics or to University College Utrecht;
  4. Hold a relevant Bachelor’s degree (for a Master’s programme) or secondary school diploma (for a Bachelor’s programme), or an equivalent thereof;
  5. Be able to comply with the conditions to obtain a Dutch visa;
Failure to meet one or more of these criteria automatically means the student is not eligible for this scholarship.
Selection criteria
Eligible candidates are selected for a scholarship on the basis of the following criteria:
  1. Their academic excellence and promise in the proposed field of study;
  2. The academic quality and results of the preceding education, as evidenced, for example, by grades, test scores, publications, letters of recommendation;
  3. The quality and relevance of the motivation letter (academic content, intercultural and communication skills, personal motivation);
  4. The quality and feasibility of the financial plan in the application;
  5. The quality of the application itself (completeness, accuracy, consistency).
Application
It is not possible to apply for the Utrecht Excellence Scholarship. The selection committee of the programme will select eligible candidates on the basis of the selection criteria mentioned above. The selected candidates will be offered an Utrecht Excellence Scholarship at the latest in May.
Please note that students starting their programme in February are not eligible for the Utrecht Excellence Scholarships.
Deadline: Prospective Bachelor’s students in Economics and Business Economics who wish to be considered for the scholarship should apply for admission before 1 April. Prospective Master’s students who wish to be considered for the scholarship should apply for admission before 1 December.
Funding
The funds for the scholarships come from the Utrecht Excellence Scholarship Fund, established by Utrecht University and from contributions by Utrecht University alumni.
For more information, please visit official website: www.uu.nl.

Sussex Graduate Scholarship, University of Sussex, UK

We are delighted to launch a prestigious new scholarship scheme for Sussex undergraduates.
The scholarships are available to students graduating from Sussex and progressing immediately on to full-time Masters studies in any school at the University (excluding the Brighton and Sussex Medical School and IDS. The scholarships are awarded on the basis of academic performance (First- and upper second-class honours degrees only) and only for the first year of postgraduate studies in the case of two year full-time masters degrees and 1+3 courses.
If you achieve a first class degree you are eligible for a £3,000 award if you achieve an upper second class degree you are eligible for a £2,000 award.
Type of award
PGT
Award amount
£3,000 fee waiver for First class degree, £2,000 fee waiver for 2:1 degree
Eligibility
In order to be considered for a Sussex Graduate Scholarship you must meet all of the following criteria:
  • You must be a University of Sussex graduate progressing immediately (i.e. the following autumn) onto an eligible full-time Masters degree in 2013 (see below);
  • You must achieve a First- or upper second-class undergraduate honours degree from the University of Sussex.
  • You must have applied for your chosen full-time Masters degree by 1 August 2013 and then accept and meet the conditions of your offer; and
  • You must meet the University’s entrance requirements
The scholarship relates to all full-time taught Masters degree courses at the University of Sussex (e.g. MA, MSc, LLM) excluding the following courses:
  • Postgraduate diplomas
  • Graduate Entry LLB
  • Common Professional Examination (CPE)/Graduate Diploma in Law
  • Graduate Diploma in Economics
  • Masters degrees in Social Work
  • Social Work post qualifying Masters degrees
  • PGCE courses and schools direct teaching courses
  • MSc Automotive Engineering
  • Master of Education (two years part-time)
  • MA degrees in IDS apart from the MA Gender and Development and the MA in Climate Change and Development
  • Masters degrees at the Brighton and Sussex Medical School
  • Pre-Masters degrees and diplomas taught at partner colleges which are validated by Sussex
  • In addition, masters students who are funded by the research councils (e.g. those receiving ESRC funding for a 1+3 integrated masters and PhD and AHRC funded masters courses) are not eligible for the Sussex Graduate Scholarship.
Procedure
If you are a current final year undergraduate Sussex student and intend to go on to study at Sussex for taught Masters study you will automatically be eligible for this scheme providing you achieve the degree classification required, meet the University’s general entrance requirements and apply for an eligible Masters course.
There is no separate application process for the Scholarship which is awarded automatically if you are eligible. However, you must apply for admission to an eligible Masters course by 1 August via the University’s online postgraduate application system:
http://www.sussex.ac.uk/study/pg/applying/2013entry/onlineapplication
If you are ineligible you will not be entitled to an appeal against the decision but may ask for information as to why you were deemed ineligible.
Timetable
The deadline for application to an eligible Masters course is 1 August 2013.
Further information
If you accept a Sussex Graduate Scholarship you will be required to undertake occasional promotional or support duties for the University of Sussex at times agreed between yourself and the University (e.g. providing text for the prospectus or web page). Schools of study may have specific duties they wish you to assist with.
Frequently Asked Questions
1. Are the scholarships available to study in other universities
No, the Sussex Graduate Scholarship can only be held at the University of Sussex.
2. If I am a current Sussex student am I eligible?
Yes, this is for you if you are a final year undergraduate at the University of Sussex. But, you must be intending on going straight on to study an eligible full-time Masters course at Sussex immediately on completing your undergraduate studies in 2013. If you wish to take up this award, you are not permitted to defer.
3. I am an overseas student for fee purposes am I eligible to apply?
You are eligible if you are a current Sussex undergraduate student and do not intend to defer between completion of your undergraduate studies and your Masters. It does not matter if you are from the UK, EU or outside the EU.
4. If I am offered a scholarship but defer my place at Sussex, can the scholarship be carried over to the next year?
Unfortunately, it is not possible to carry over the scholarship to another year. However, if you intend to defer and are from the UK/EU and hold a first class degree from a UK University and meet our entrance requirements you may be eligible for the Chancellors Masters Scholarship. If you are classified as an overseas student for fee paying purposes and hold a good degree, you may wish to apply for one of the 25 Chancellors International Scholarships available for postgraduate taught study at Sussex.
5. If I have funding from another source can I also apply for a scholarship?
Yes – the scholarships are available to funded and self-financing students. However, you cannot be in receipt of this award and research council funding i.e. as part of the ESRC funded 1+3 scheme or AHRC funded masters courses. If you receive an additional fee waiver from a School or department at the University the total amount of the combined fee waivers cannot exceed the total amount of the tuition fee.
6. Are the scholarships available to study at research (MPhil / PhD) level?
No – however, there are scholarships for research students. There are 10 Chancellors International Scholarships available for overseas students intending on Doctoral study (which cover fee and living costs). There are a range of options for HEU students intending on Doctoral study.
7. Do I need to apply for a scholarship?
There is no separate application process for the Scholarship. This will be awarded automatically if you are eligible. However, you must apply for admission to an eligible Masters course by 1 August 2013 using the online postgraduate application service:
http://www.sussex.ac.uk/study/pg/applying/2013entry/onlineapplication
8. How will I receive the scholarship?
The scholarship is awarded in the form a partial tuition fee waiver. If you are awarded either £3,000 or £2,000 this will be automatically deducted from your tuition fees
9. When will I receive the scholarship?
Your account will be credited with either £3,000 or £2,000 once you have been admitted.
Contact details
scholarships@sussex.ac.uk

David Geffen Foundation Scholarship, Musicians Institute, USA

David Geffen FoundationThe David Geffen Foundation Scholarship, sponsored by The David Geffen Foundation, is awarded to students currently enrolled full time in the Certificate in Music Business program, in a Music Business emphasis within an AA Degree, or the Music Industry Studies minor within the BM Degree.
Eligibility
To be considered for a David Geffen Foundation Scholarship, you must meet the following criteria:
  • Be currently enrolled full time in the Certificate in Music Business program, in a Music Business emphasis within an AA Degree, or the Music Industry Studies minor within the BM Degree.
  • Complete a David Geffen Foundation Scholarship application (see application download instructions below). Eligibility is determined by a combination of demonstrated financial need, academic standing (minimum GPA of 3.0) and the quality and content of the scholarship essay (described below).
  • Submit a 250-word essay explaining why you should be considered for the David Geffen Foundation Scholarship. Include your goals, financial situation (including the amount of tuition credit requested), and any other factors you consider relevant.
Award
Tuition credit based on student need and available funds.
Application deadline
Applications are accepted at any time during a student’s full time enrollment. There is no deadline for application.
Musicians Institute
Scholarship Department
6752 Hollywood Blvd.
Hollywood, CA 90028
For more information, please visit official website: www.mi.edu.

Murdoch International Postgraduate Scholarship (MIPS), Murdoch University, Australia

Murdoch International Postgraduate Studentships (MIPS) are funded by Murdoch University and are open to international students who wish to undertake a Doctor of Philosophy (PhD), Doctor of Education (EdD) or Master by Research (MPhil). Scholarships are awarded on academic merit, research experience and/or potential. Applicants should possess an honours degree (at least upper second-class honours) or equivalent.
Overseas students who are subsidised by the Australian Government on a tuition-only award will automatically be considered for a Murdoch International Postgraduate Scholarship (MIPS).
Benefits
The MIPS scholarship provides a tax exempt living allowance of AUD $24,653 per annum (2013) as well as a tuition fee sponsorship and health insurance premiums. The health insurance covers the student and their spouse and dependants (if any) for the period of the MIPS.

Under the MIPS conditions, travel and relocation costs are the responsibility of the applicant however Murdoch University provides MIPS recipients with a (partial) allowance for relocation and airfares (based on receipts). Murdoch students also have access to a conference travel allowance once during the course of their degree, maintenance funding set by the Schools.
Tenure
The award is for a maximum of three years for PhD and EdD studies and two years for MPhil. An extension of up to 6 months may be granted for PhD candidates.
How to apply
You must indicate that you would like to be considered for MIPS on your International Student Application for Admission & Scholarship.
Application Deadline
30 September 2013
For more information, please visit official website: www.murdoch.edu.au.

ASF Scholarships, Amsterdam University College, Netherlands

Applications for ASF Scholarships are open to all students (Dutch and international). The AUC Scholarship Fund offers two types of ASF Scholarship: Full scholarships: EU students: EUR 5000 per year Non-EU students: EUR 15,000 per year Partial scholarships: EU students: EUR 2500 per year Non-EU students: EUR 7500 per year.
The AUC Scholarship Fund Board, consisting of representatives of the sponsors and AUC, is responsible for the selection and decides whether the applicant gets a full or a partial scholarship, following a recommendation from the ASF Selection Committee.
The ASF Scholarships are paid to the student in 12 monthly instalments. Please note that the scholarship cannot be used as a (partial) tuition fee waiver; students are responsible for paying the tuition fee themselves.
Amsterdam University College Netherlands
Selection criteria
Candidates wishing to apply for an ASF Scholarship must meet the following requirements.
  • Candidates must have submitted a complete application for admission to AUC. For more information on applications and admissions, see links in left-hand menu.
  • Candidates must have excellent school results and a strong motivation as reflected in their application and recommendation forms. The selection committee will also look at extracurricular accomplishments and activities relevant for AUC, as well as the future leadership profile/skills of the candidates.
  • Candidates must demonstrate financial need (provide proof that it is financially impossible for them to study at AUC without a scholarship).
How and when to apply
  • The deadline for applications for an ASF Scholarship is 1 November 2013 for a Spring semester 2014 start. If you want to apply for an ASF Scholarship, you must write a scholarship motivation letter, explaining clearly why you think you deserve a scholarship, and why you are applying for one.
  • In addition to your scholarship motivation letter, you must also send us proof of your financial need. Dutch candidates can do this by confirming to us that, according to the information from DUO – IB-Groep (studiefinanciering), and based on their family income, they will receive the maximum additional grant (maximale aanvullende beurs). When they start at AUC in September, these students will be asked to deliver a copy of their DUO – IB-Groep declaration that they are indeed receiving the maximum additional grant.
  • International students need to send us copies of the salary statements of both parents or legal guardians, and preferably also their most recent tax returns. In order to be considered for the scholarship, the taxable income of both parents or legal guardians may not exceed EUR 45,000 or the equivalent in local currency. Ensure each document has the full name of the writer, contact telephone number and e-mail address. The documents must be accompanied with a signed declaration that all the documents have been filled in accurately and truthfully. (Download declaration form below.)
  • Please send all documents for your ASF Scholarship application to the AUC Scholarship Fund e-mail address (see below), or by post to AUC (marked clearly “ASF Scholarship application, attn. Ms. D. Atkinson”). See link below for the AUC postal address.
  • Clearly mark all documents as belonging to an ASF Scholarship application and add to each document your full name, contact telephone number and e-mail address.
For general questions regarding AUC scholarships, please contact the AUC Scholarship Fund e-mail address (link below).
Timeline
Selection will be done in November 2013, and candidates will be notified of the results of the selection at the end of November 2013. No correspondence with the AUC Scholarship Fund Board about the selection will be accepted.
Conditions for receiving the ASF Scholarship
ASF Scholarships will only be awarded to selected persons who meet the following requirements. Persons who fail to meet the following requirements cannot receive financial support.
  • An ASF Scholarship awardee must be fully admitted to Amsterdam University College. The ASF Scholarship cannot be transferred to another academic year or another academic programme.
  • An ASF Scholarship awardee must have satisfied all visa and residence permit requirements, if applicable (see link below).
  • An ASF Scholarship awardee must have proven both merit and financial need.
  • An ASF Scholarship awardee may not receive another full coverage scholarship for the same period of study as the ASF Scholarship. AUC must be notified (contact the AUC Scholarship Fund, see link below) if the student has been awarded another full scholarship, and which scholarship the student has decided to accept.
  • An ASF Scholarship awardee may not also receive an ASF-DAP Award.
Conditions for maintaining the ASF Scholarship
ASF Scholarship holders must meet the following requirements. ASF Scholarship holders who fail to meet the following requirements will have to refund the financial support.
  • ASF Scholarship holders must maintain good academic standing: they are expected to have a GPA of at least 3.0 and preferably to be on the excellence list (GPA =3.5). The ASF Scholarship may be terminated if their GPA falls below 3.0, if they enter a period of academic probation or if they have to end their studies before graduating.
  • If the ASF Scholarship holder decides to quit studying at AUC, the ASF Scholarship payments already received by the holder must be reimbursed to the AUC Scholarship Fund in full.
Students who receive an ASF Scholarship will be evaluated after one year of study. The ASF Scholarship will be awarded for another year if the student:
  • has successfully passed the first year (a GPA of at least 3.0 and preferably to be on the excellence list with a GPA = 3.5
  • receives a positive recommendation at the end of the academic year from his/her tutor and the Board of examiners
  • can prove that the financial need base has not changed.
The same procedure will be followed at the end of the second year.
It is expected that ASF Scholarship holders will participate in activities with AUC sponsors and other AUC contacts, including the AUC alumni network. The ASF Scholarship may be terminated if the holder unreasonably refuses to participate in such activities.

Beasiswa Eka Tjipta Foundation – Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB)

PROGRAM BEASISWA TSBD (Tjipta Sarjana Bangun Desa) ETF
ITSB bekerja sama dengan Yayasan Eka Tjipta Foundation membuka kesempatan bagi siswa dengan prestasi akademik baik untuk mengikuti program beasiswa di tingkat Sarjana (S1) untuk Program Studi yang ada di ITSB
Tersedia beasiswa untuk 30 anak dengan prestasi akademik terbaik dan diutamakan bagi pendaftar awal untuk melanjutkan kuliah di ITSB.
PILIHAN PROGRAM STUDI
  1. Desain Produk Industri (8 anak)
  2. Teknik Metalurgi dan Material (8 anak)
  3. Perencanaan Wilayah dan Kota (6 anak)
  4. Teknik Eksplorasi Tambang (8 anak)
  5. Teknik Perminyakan (5 anak)*
*** Untuk Prodi Desain Produk Industri dan Perencanaan Wilayah Kota membuka kesempatan bagi lulusan SMA jurusan IPA/IPS

CAKUPAN BEASISWA
  • Biaya Akademik
  • Biaya Tunjangan
PERSYARATAN CALON PENERIMA BEASISWA
Mengisi formulir pendaftaran dengan dilengkapi persyaratan sbb:
Persyaratan Khusus:
  • Rata-rata nilai rapor kelas 12, nilai UAS dan UAN minimal 8 lebih (selain prodi Teknik Perminyakan). Rata – rata rapor kelas XII, UAS dan UAN untuk Prodi Teknik Perminyakan minimal 9 lebih.
  • Fotocopy bukti pembayaran listrik 3 bulan terakhir
  • Fotocopy kartu keluarga
  • Fotocopy kartu pelajar
  • Fotocopy rapor kelas X – XII ( Semester 1 – 6) yang telah dilegalisir
Persyaratan Umum:
  • Fotocopy KTP dan Akte Kelahiran (Surat Kenal Lahir).
  • Fotocopy Ijazah yang dilegalisir Kepala Sekolah dan Fotocopy SKHUN yang telah dilegalisir dari Kepala Sekolah.
  • Fotocopy Rapor kelas 1,2,3 yang telah dilegalisir.
  • Surat Berkelakuan Baik dari Kepala Sekolah.
  • Surat pernyataan dari sekolah yang menyatakan siswa memiliki potensi akademik.
  • Pas foto 3×4 (2lbr) dan 2×3 (2lbr)
PENDAFTARAN
Waktu pendaftaran dan penyerahan berkas persyaratan dimulai tanggal 1 Januari 2013 – 31 Juli 2013 di kampus ITSB Deltamas – Cikarang
JADWAL SELEKSI
Seleksi wawancara akan diinformasikan. Lokasi seleksi di kampus ITSB – Kota Deltamas – Cikarang
Download

Academic Excellence International Masters Scholarship, University of Essex, UK

University of Essex UK
Our new Academic Excellence International Masters Scholarship supports overseas students who are funding their own studies at the University of Essex. We are offering a scholarship worth £2,000 if your grades in your first degree are equivalent to a UK first class degree.
This new scholarship scheme is for students seeking to join our University in October 2013. Awards will be made on the basis of grades obtained in your first degree, so all applications for relevant courses will automatically be considered. The scholarship is awarded as a partial tuition fee waiver and is available for students on postgraduate taught courses (excluding MBA).
All our relevant course applications, received by the given deadline, will automatically be considered for this scholarship and a fee discount applied to all who meet our grade requirements.

Eligibility
  • These scholarships are restricted to applicants who are overseas fee payers and are entirely self-funded. They are not available to students who are fully or partly sponsored.
  • Students must have been awarded a first degree with a grade equivalent to a UK first class honours bachelor’s degree.
  • Only one scholarship award can be made per student and the award cannot normally be held in conjunction with other University of Essex scholarships.
  • These scholarships do not apply to deferred entry. Where a student, to whom a scholarship has been offered, requests deferred entry, the award will be considered again in line with the terms and conditions that apply in the new proposed year of entry.
How do I apply?
  • These scholarships will be awarded on the basis of academic merit and all academic applications will automatically be considered.
  • The University will use official transcripts and certificates, submitted as part of the original application, as evidence of grades achieved and no alternative supporting evidence will be accepted.
  • Applicants who have firmly accepted an offer of a place by 30 September 2013, and met the academic conditions of entry, will be considered for these scholarships. Applications submitted after that date may be considered depending on availability of funds.
  • Successful applicants will be informed, in writing, by the end of October 2013 of any award to be offered.
Payment arrangements
  • These scholarships will only be made available as a partial waiver on the tuition fee that is payable on registration at the University.
These terms and conditions apply to the academic year 2013-14. The University of Essex reserves the right to update these terms and conditions as necessary.
For more information, please visit official website: www.essex.ac.uk.

Program Beasiswa Tenaga Penyuluh Lapangan IKM


Dalam rangka mempercepat pertumbuhan industri kecil dan menengah di seluruh Indonesia, Kementerian Perindustrian berupaya untuk mempersiapkan Tenaga Penyuluh Lapangan sebagai calon wirausahawan dan pembina IKM melalui Program Beasiswa pada unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Perindustrian memberikan kesempatan kepada siswa/i berprestasi di tingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA/MA/SMK) untuk mengikuti Program Beasiswa dimaksud. Program ini diprioritaskan bagi siswa/i yang tingal di daerah tertinggal, daerah terpencil, daerah perbatasan, daerah pasca bencana, daerah pasca konflik, dan daerah pemekaran.
Penerima beasiswa akan menjalani kuliah di unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian selama 3 tahun (6 semester), atau setara dengan Program Diploma III. Beasiswa yang diberikan adalah sebagai berikut:
  • Bantuan Transport dari daerah yang bersangkutan ke unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian, Pulang-Pergi,
  • Bantuan Biaya Hidup,
  • Biaya Kuliah/Praktek,
  • Bantuan Buku.
Setelah lulus, alumni penerima beasiswa akan ditempatkan sebagai Tenaga Penyuluh Lapangan IKM di Kabupaten/Kota masing-masing dengan sistem kontrak selama dua tahun. Selama masa kontrak tersebut, alumni juga akan memperoleh honorarium dan biaya operasional.
Usai menjalani masa kontrak, yang bersangkutan diharapkan dapat mandiri sebagai wirausaha atau sebagai tenaga konsultan IKM di daerah yang bersangkutan, dan tidak lagi menjadi tanggungan Kementerian Perindustrian.

info lanjut: http://www.kemenperin.go.id/artikel/370/Program-Beasiswa-Tenaga-Penyuluh-Lapangan-IKM

Monday, June 24, 2013

Wilayah Laut Teritorial di Indonesia


1. Perubahan Wilayah Laut Teritorial Indonesia

Wilayah Indonesia terdiri atas daratan dan lautan dengan perbandingan luas wilayah daratan dengan lautan adalah 1:3. Hampir 70% atau sekitar 2/3 wilayah Indonesia terdiri atas lautan. Dahulu, saat zaman pendudukan Belanda wilayah perairan Indonesia ditetapkan 3 mil atau 5,5 km dihitung dari garis laut saat air sedang surut. Ketentuan tersebut mengikuti Territoriale Zee en Maritieme Ordonantie pada tahun 1939. Dengan perhitungan tersebut, banyak wilayah laut Indonesia yang bebas di antara pulau-pulau. Hal ini sangat merugikan Indonesia sebab banyak kapal asing yang bebas mengambil sumber daya laut di Indonesia.
Pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengambil sikap dengan menetapkan konsep wilayah perairan laut yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda. Inti dari deklarasi tersebut adalah laut serta perairan antarpulau menjadi pemersatu dan penghubung antarpulau, dan batas-batas wilayah laut diukur sejauh 12 mil dari garis dasar pantai pulau terluar. Deklarasi Djuanda pada akhirnya mendapat pengakuan dunia pada tahun 1982 saat diadakan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika. Dalam konvensi tersebut ditetapkan bahwa dunia internasional mengakui keberadaan wilayah perairan Indonesia yang meliputi hal-hal berikut ini.

a. Perairan Nusantara
Perairan Nusantara merupakan wilayah perairan yang terletak pada sisi dalam dari garis pangkal laut, teluk, dan selat yang menghubungkan antara pulau yang satu dengan pulau yang lain di Indonesia. Termasuk di dalamnya danau, sungai maupun rawa yang terdapat di daratan.


b. Laut Teritorial
Laut teritorial adalah wilayah laut dengan batas 12 mil dari titik ujung terluar pulau-pulau di Indonesia pada saat pasang surut ke arah laut. Perlu kalian tahu, bahwa jarak antara satu negara dengan negara lain ada yang tidak terlalu jauh. Bagaimanakah bila dua negara menguasai satu laut yang lebarnya tidak sampai 24 mil? Bila hal itu terjadi maka wilayah laut teritorial ditentukan atas kesepakatan dua negara yang bersangkutan. Batas laut teritorialnya ditentukan dengan garis di tengah-tengah wilayah laut kedua negara yang bersangkutan.

c. Batas Landas Kontinen
Batas landas kontinen adalah kelanjutan garis batas dari daratan suatu benua yang terendam sampai kedalaman 200 m di bawah permukaan air laut. Sumber kekayaan alam yang berada dalam wilayah batas landas kontinen merupakan milik pemerintah Indonesia. Jadi, pemerintah Indonesia berhak melakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam yang berada di wilayah batas landas kontinen.

d. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Pada tanggal 21 Maret 1980 Indonesia mengumumkan ZEE. Batas Zona Ekonomi Eksklusif adalah wilayah laut Indonesia selebar 200 mil yang diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia. Apabila ZEE suatu negara berhimpitan dengan ZEE negara lain maka penetapannya didasarkan kesepakatan antara kedua negara tersebut. Dengan adanya perundingan maka pembagian luas wilayah laut akan adil. Sebab dalam batas ZEE suatu negara berhak melakukan eksploitasi, eksplorasi, pengolahan, dan pelestarian sumber kekayaan alam yang berada di dalamnya baik di dasar laut maupun air laut di atasnya. Oleh karena itu, Indonesia bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi sumber daya alam dari kerusakan.


2. Peta Wilayah Laut Teritorial Indonesia

Pulau yang ada di wilayah Indonesia berjumlah lebih dari 17.500 pulau baik yang besar maupun yang kecil. Dengan banyaknya jumlah pulau menyebabkan Indonesia memiliki garis pantai yang panjang. Panjang garis pantai di Indonesia sejauh 81.000 km dan merupakan salah satu garis pantai yang terpanjang di dunia. Adanya garis pantai yang panjang akan menguntungkan bagi negara itu, sebab kekayaan yang terkandung di dalamnya menjadi hak milik negara. Oleh karena itu, batas-batas wilayah laut di Indonesia harus diakui oleh dunia internasional.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah laut teritorial Indonesia adalah 12 mil dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah 200 mil dari garis pantai.

3. Usaha Pelestarian Laut di Indonesia

Indonesia disebut sebagai negara maritim, karena sebagian besar wilayahnya terdiri atas lautan. Sebagai negara maritim keberadaan perairan memegang peranan penting dalam mempersatukan seluruh pulau-pulau yang berada di Indonesia. Laut memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan negara Indonesia. Selain sebagai sarana penghubung antarpulau, laut juga merupakan penghasil sumber daya hayati dan sumber daya nonhayati. Sumber daya tersebut merupakan kekayaan bagi negara Indonesia yang akan memberikan kesejahteraan bagi semua rakyat. Oleh karena itu, keberadaan laut beserta isinya perlu dijaga kelestariannya.

Tentunya tidak hanya pemerintah saja yang berkewajiban menjaga kelestarian laut, tetapi kalian sebagai warga negara Indonesia juga berkewajiban menjaganya. Adapun contoh usaha-usaha dalam upaya pelestarian laut di Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Menjaga air laut tetap bersih dengan cara melarang pembuangan sampah dan limbah di laut.
b. Adanya perlindungan terhadap hewan tertentu yang hidup di laut agar tidak menjadi punah.
c. Pelarangan menggunakan bahan peledak, bahan racun, dan aliran listrik saat menangkap ikan.
d. Pelarangan menggunakan jaring yang kecil saat menangkap ikan sebab dengan menggunakan alat tersebut ikan yang masih kecil akan ikut terjaring.
e. Adanya pelarangan merusak terumbu karang.
f.  Menanam pohon bakau di sepanjang pantai.
g. Adanya larangan mengambil karang laut dalam jumlah besar. Apabila kalian melihat banyak sampah berserakan. Bila memungkinkan ambil dan buah di tempat sampah.

sumber bacaan: www.crayonpedia.org

Microsoft Office 2010


 


 
















Office 2010 memiliki fitur dan manfaat

Microsoft Office 2010 menawarkan cara baru yang fleksibel dan kuat untuk memberikan karya terbaik-di kantor, di rumah, atau di sekolah Anda. Membuat laporan menonjol dan presentasi dengan alat-alat yang membantu Anda menangkap ide-ide Anda lebih kreatif. Tetap terhubung ke proyek Anda, bahkan ketika Anda berada jauh dari komputer Anda, dengan akses ke file Office melalui browser Web atau Windows phone.1 Bekerja efisien dengan orang lain dengan berbagi, mengedit, dan meninjau file pada saat yang sama-bahkan di seluruh geografi dan zona waktu.

Dengan Office 2010, Anda berada dalam kendali, menyelesaikan sesuatu dan menghasilkan hasil yang luar biasa namun dan dimanapun Anda bekerja terbaik.
   


A comparison of the system requirements for recent Office versions is shown in the following table:

Component Office 2003 Office 2007 Office 2010
Computer and processor
233 MHz
500 MHz
500 MHz
Memory (RAM)
128 MB
256 MB
256 MB
Hard disk
400 MB
2 GB
3 GB
Display
800 × 600
1024 × 768
1024 × 576*

Link Download:

Microsoft Office Professional 2010 32-Bit
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X17-22376.exe
Microsoft Office Professional 2010 64-Bit
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X17-22375.exe

Microsoft Office Professional 2010 32-Bit
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X16-32250.exe
Microsoft Office Professional 2010 64-Bit
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X16-32213.exe
Microsoft Office Home And Student 2010 32-Bit 
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X17-22376.exe

Microsoft Office Home And Student 2010 64-Bit 
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X17-22375.exe

Microsoft Office Home And Business 2010 32-Bit
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X17-22376.exe
Microsoft Office Home And Business 2010 64-Bit
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X17-22375.exe
Microsoft Office Standard 2010 32-Bit
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X16-32324.exe
Microsoft Office Standard 2010 64-Bit
http://msft.digitalrivercontent.net/office2010/X16-32361.exe


Microsoft Office 2010 Serial Keys
Office Professional : 767HD-QGMWX-8QTDB-9G3R2-KHFGJ
Office Professional Plus 2010 : VYBBJ-TRJPB-QFQRF-QFT4D-H3GVB
Office Home and Student : 27Q28-WDCRD-XYQ9X-G6MGX-9BTWF
Office Standard : 2010 V7QKV-4XVVR-XYV4D-F7DFM-8R6BM
Office Home and Business : 2010 D6QFG-VBYP2-XQHM7-J97RH-VVRCK
Microsoft Office 2010 Toolkit and EZ-Activator 2.2.3
http://rghost.net/41180042

Microsoft Office 2010 Activator
http://www.filesin.com/760B9205219/download.html

Saturday, June 22, 2013

TEKNIK PRODUKSI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SECARA SEDERHANA



 

Zaenal Arifin, Komang Andrat dan  Subiyanto

Abstrak


Pada umumnya  budidaya vannamei di tambak menggunakan teknologi intensip sebagai  akibat padat tebar yang tinggi, bisa mencapai 100 – 300 ekor/m2. Dengan padat tebar yang tinggi, maka biaya untuk konstruksi, pakan dan sarana lainnya  akan semakin tinggi pula. Oleh karena itu budidaya vannamei ini cenderung hanya bisa dilaksanakan oleh pengusaha atau petambak kelas menengah ke atas. Sedangkan petambak kecil hampir tidak ada yang memproduksi udang vannamei dikarenakan belum adanya teknologi sederhana yang terjangkau  kemampuan  dan dapat diterapkan    oleh mereka.
Budidaya udang vannamei dengan menerapkan teknologi sederhana telah dilakukan di tambak  BBPBAP Jepara. Luas  tambak yang digunakan  7000 m2, padat tebar benih 7 ekor/m2, dengan ukuran PL13.  Untuk menumbuhkan pakan alami, pada saat persiapan tambak, dilakukan pemupukan menggunakan pupuk urea dan TSP. Sebagai  pakan tambahan, udang diberi pakan buatan.  Untuk menumbuhkan bakteri yang menguntungkan digunakan probiotik. Pemeliharaan udang diahiri setelah udang mencapai umur 60 hari atau  berat rerata 10 gram/ekor. Panen udang  yang didapat dari teknologi ini adalah 385 kg atau 550 kg/Ha. Dengan analisa usaha sederhana didapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 1.800.000,- atau Rp 2.571.428/Ha/MT.

Keyword: vannamei, teknologi sederhana   




PENERAPAN TEKNOLOGI SEDERHANA DALAM PRODUKSI UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei)


Zaenal Arifin, Komang Andrat dan  Subiyanto


I.                   I. PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

            Setelah banyaknya serangan  penyakit pada budidaya udang windu (Penaeus monodon), ada kecenderungan udang introduksi, seperti L. Vannamei, menjadi komoditas alternatif pada budidaya udang di tambak. Meskipun udang vannamei merupakan udang asli dari belahan bumi lain yaitu dari bagian barat pantai Amerika Latin,  mulai dari Peru di sebelah selatan, hingga Meksiko, di sebelah utara, (Briggs, et al. 2004), udang ini dapat dibudidayakan di daerah tropis, seperti Indonesia.

Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh udang vannamei antara lain responsif terhadap pakan yang diberikan atau nafsu makan yang tinggi, lebih tahan terhadap serangan penyakit dan  lingkungan yang kurang baik. Udang vannamei juga memiliki pasaran yang pesat di tingkat internasional (Ariawan, 2005). Bahkan udang ini sudah laku dijual pada saat berukuran 7,0 – 10,0 gram/ekor atau pada saat udang berumur sekitar 60 hari di tambak.

Selanjutnya menurut Briggs et al. (2004), udang vannamei membutuhkan pakan dengan kandungan protein 25-30%,  lebih rendah ketimbang udang windu. Di samping itu feeding efficiencynya juga lebih baik, dengan FCR 1: 1,2 pada budidaya vannamei  secara intensif, sedangkan FCR udang windu 1:1,6.  Karena kedua alasan tersebut dan dengan pertumbuhan yang lebih cepat dan sintasan yang lebih tinggi, maka biaya produksi udang vannamei  lebih rendah hingga 25-30% ketimbang biaya produksi udang windu.

            Namun demikian, pada umumnya  budidaya vannamei di tambak menggunakan teknologi intensip sebagai  akibat padat tebar yang tinggi, bisa mencapai 100 – 300 ekor/m2. Dengan padat tebar yang tinggi, maka biaya untuk konstruksi, pakan dan sarana lainnya  akan semakin tinggi pula. Oleh karena itu budidaya vannamei ini cenderung hanya bisa dilaksanakan oleh pengusaha atau petambak kelas menengah ke atas. Sedangkan petambak kecil hampir tidak ada yang memproduksi udang vannamei dikarenakan belum adanya teknologi sederhana yang terjangkau  kemampuan  dan dapat diterapkan    oleh mereka.

      Sehubungan dengan itu maka untuk melengkapi paket teknologi budidaya udang vannamei di tambak dan untuk memenuhi kebutuhan petambak kecil terhadap paket teknologi budidaya udang tersebut, BBPBAP Jepara  mengkaji dan menerapkan teknologi budidaya udang vannamei di tambak secara sederhana dengan masa pemeliharaan yang lebih singkat (sekitar 60 hari). 
 
1.2.      Tujuan

Tujuan  kegiatan ini adalah mengkaji teknologi sederhana budidaya udang vannamei di tambak dengan masa pemeliharaan 60 hari.

1.3. Sasaran

Adapun sasaran kegiatan ini adalah menghasilkan paket teknologi sederhana budidaya udang vannamei di tambak. Dari teknologi yang diterapkan ini diharapkan dihasilkan berat rata-rata udang 10 gram/ekor dan sintasan lebih dari 70% selama pemeliharaan 60 hari di tambak.

II.        BAHAN DAN METODE


2.1.      Bahan dan Alat
           
            Bahan  yang digunakan pada kegiatan  ini anatara lain:
-          Benih vannamei PL12
-          Pakan buatan
-          Pupuk anorganik
-          Saponin
-          Kapur
-          Probiotik
-          Inokulan plankton
-          Feed additive
-          Biofilter/biscreen

Sedangkan peralatan yang digunakan antara lain peralatan analisa tanah dan air, peralatan ukur dan timbang, serta peralatan lapangan, seperti jala tebar, seserm e,mber dan lain-lain.

2.2.            Waktu dan Tempat

Kegiatan  ini dilaksanakan di tambak BBPBAP Jepara yaitu tambak F . Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada  bulan Oktober  sampai Desember 2005. Kegiatan yang  dilakukan meliputi inventarisasi data dan informasi  lapangan seperti kualitas air dan tanah dasar, perbaikan konstruksi pematang, serta pengolahan tanah dasar, penebaran benih, pemeliharaan dan panen.

2.3.Metode

2.3.1.   Persiapan Petakan

Persiapan tambak yang dilakukan meliputi pengeringan tanah dasar tambak, pembalikan tanah dasar,  perbaikan dan pengkedapan pematang, pengapuran, pemberantasan hama serta perbaikan pintu air. Kualitas tanah dasar tambak dikatakan siap bila nilai pH>6,5, redoks > -50, bahan organik tanah <12 c="" dan="" rasio="" tanah="">10/1 (Supito, et all.,  2006).

3.2.      Persiapan air

Air yang digunakan untuk kegiatan budidaya udang ini adalah air yang sudah diperbaiki kualitasnya melalui petak pengendapan dan biofilter. Untuk mencegah masuknya ikan-ikan liar dan crustacea lain dilakukan penyaringan air dengan saringan kasa dengan mesh size 0,5 – 1,0 mm.  Untuk menumbuhkan plankton dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk anorganik (urea dan TSP). Kemudidan dilakukan aplikasi probiotik jenis Bacillus sp dengan dosis 1 liter/petak.

3.3.      Penebaran
Penebaran benih dilakukan pada pagi hari pada saat  suhu masih rendah, dengan tujuan untuk mengurangi stres akibat pemanenan, transportasi ataupun akibat pemilahan dengan formalin. Penebaran dilakukan secara perlahan-lahan atau melalui proses adaptasi terhadap suhu dan salinitas. Padat tebar pada kegiatan ini  adalah 7  ekor/m2 dengan ukuran benih yang ditebar   PL13.  

3.4.            Pemeliharaan

            Untuk mempercepat proses tumbuhnya udang yang dipelihara, maka diberikan pakan buatan yang disesuaikan dengan ukuran, umur pemeliharaan serta diet pakan (Tabel 1).  Disamping itu, juga diberikan pakan segar sebanyak 2 kg setiap aplikasi dan diberikan selama dua hari sebelum tebar sampai dua hari setelah tebar. Pakan segar juga diberikan selama pemeliharaan yaitu untuk meningkatkan nafsu makan.  Selain pakan segar, juga diberikan feed additive berupa vitamin C yang dicampur dengan pakan buatan dengan dosis 2 gr/kg pakan (Nur dan Kontara, 2001),  dan diikat dengan atractant (minyak cumi-cumi). Feed additive ini diberikan secara periodik selama 3 hari secara berturut-turut dalam satu minggu.  Feed additive diberikan secara kontinyu apabila terjadi penurunan nafsu makan (Ariawan, 2005).

Tabel 1.  Dosis dan frekuensi pemberian pakan berdasarkan berat udang.
No.
Dosis (%)
Berat udang (gr)
Frekuensi
Bentuk
1
20-10
0.1-2
2
Fine crumble
2
6-4
2-4
2-3
Coarse crumble
3
4-2
4-10
3-4
Pellet
4
4-2
10-20
4-5
Pellet

Selama pemeliharaan juga dilakukan pengelolaan air yang tergantung dari fluktuasi parameter air seperti bahan organik, amoniak, nitrit, oksigen terlarut, pH dan plankton.  Kegiatan yang dilakukan dalam manajemen air meliputi pergantian air, pengapuran, pengenceran air serta aplikasi ikan biofilter dan bioscreening. 

3.5.      Pemanenan

            Panen dilakukan setelah udang mencapai ukuran rata-rata 10 gram/ekor atau  berumur sekitar 60 hari dalam tambak.   Bahan dan alat yang digunakan dalam pemanenen adalah jaring kantong dan jala tebar.  Untuk mengurangi kerusakan atau resiko kemunduran mutu udang maka panen dilakukan pada malam hari atau suhu rendah.

Parameter yang diamati

Data utama yang diamati dalam kegiatan ini adalah data pertumbuhan berat  dan sintasan.  Sedangkan data penunjangnya adalah suhu, salinitas, pH dan kecerahan yang diamati harian.Sedangkan bahan organik, amoniak, nitrat, nitrit, pospat, alkalinitas air diamati seminggu sekali bersamaan dengan pengamatan plankton. Bahan organik, redoks potensial dan pH tanah diamati seminggu sekali.


III.             HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Pertumbuhan dan sintasan

            Pertumbuhan berat dan sintasan udang selama pemeliharaan di tambak dapat dilihat pada Tabel 1 dan Grafik 1.

Tabel 1. Pertumbuhan berat dan sintasan udang vannamei di tambak
Sampling
Umur
Pertumbuhan berat (gram)
Perkiraan populasi (%)
1
2
3
4

30
40
50
60
3,80
5,32
6,73
8,97
97
95
95
93





 
Grafik 1. Pertumbuhan udang vannamei di tambak teknologi sederhana

Dari Tabel 1 dan Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan berat udang vannamei di tambak dengan teknologi sederhana dapat dinyatakan relatif cepat. Apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan berat udang windu yang dipelihara secara intensif atau semi intensif  maka pertumbuhan  vannamei tersebut masih lebih cepat. Bukti ini diperkuat oleh pernyataan   Chamberlain (2003) dalam Briggs (2004) yang menyatakan bahwa  pertumbuhan berat udang windu  cenderung menurun dalam lima  tahun terahir ini dari 1,2 – 1,0 gram/minggu. Sementara itu, dari hasil kajian BBPBAP Jepara, pertumbuhan berat rata-rata udang windu, terutama pada budidaya intensif dan semi intensif di beberapa daerah Indonesia,    hingga umur 60 hari di tambak sekitar 5,0 - 7,0 gram/ekor (Supito, 2005).  

 Sintasan yang dicapai hingga  hari ke 60 juga masih sangat tinggi yaitu 93%. Hal ini sangat logis karena masa pemeliharaan udang masih pendek sehingga kandungan sisa pakan, feces dan senyawa-senyawa beracun masih rendah. Oleh karena itu  lingkungan tambak, baik kualitas tanah maupun air, masih sangat mendukung untuk kelangsungan hidup udang.   

3.2. Kondisi udang

            Kondisi udang selama pemeliharaan 60 hari dapat dinyatakan dalam kondisi yang sehat dan bagus. Hal ini ditandai dengan kondisi tubuh bagian luar udang yang bersih, anggota tubuh masih lengkap serta udang responsif terhadap pakan dan responsif terhadap adanya rangsangan dari luar.


3.3. Kualitas air dan tanah

            Data hasil pengukuran parameter kualitas air tambak selama pemeliharaan udang vannamei dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kisaran parameter kualitas air selama pemeliharaan udang vannamei
Tambak
Suhu (oC)
DO (ppm)
pH
Salinitas
(ppt)
Alkalinitas (ppm)
Bahan Organik (ppm)
Ammonia
(ppm)
U1

28,9 – 29,3

2,47 – 4,02

8,0 – 8,1

32 – 37

104,88 – 124,44

51,03 – 130,89

0,005 – 0,015


            Dari tabel kisaran kualitas air tambak dapat dinyatakan bahwa parameter-parameter kualitas air tersebut masih dalam kisaran normal, kecuali untuk parameter salinitas (32 -37 ppt)  dan kandungan oksigen terlarut (DO), khususnya pada malam atau dini hari yang kurang dari kisaran optimal (2,47- 4,02).

Salinitas yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan udang sedikit terhambat. Sesuai dengan pendapat Wyban and Sweeny, (1991) dalam Briggs (2004) yang menyatakan bahwa  udang vannamei dapat hidup pada salinitas 0,5 – 45,0 ppt, namun akan tumbuh dengan baik pada salinitas 10 – 15 ppt.

Kandungan oksigen yang rendah terjadi pada pagi hari dan cenderung terjadi setelah udang berumur di atas 40 hari.  Kelarutan oksigen dalam air yang rendah ini mengakibatkan pertumbuhan udang kurang optimal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Boyd (1996) yang menyatakan bahwa udang dan ikan pada umumnya akan hidup dan tumbuh dengan baik pada kandungan  oksigen terlarut di atas 3,0 ppm.

Hasil pengamatan dan analisa  kualitas tanah pada saat pemeliharaan udang hingga panen dan setelah panen dapat dinyatakan bahwa tanah tambak masih dalam kondisi yang baik. Hal ini ditandai dari hasil analisa bahan organik tanah tambak yang menunjukkan kisaran bahan organik sekitar 10 – 13% dan pH tanah sekitar 6,8 – 7,3. .
Dari hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa setelah udang dipanen,  tanah dasar tambak dan caren  tidak banyak mengandung lumpur. Tanah dasar tambak dan caren dapat dinyatakan cukup bersih. Dengan bahan organik dan pH tanah yang normal dan tanah dasar tambak relatif tidak berlumpur maka hanya dengan persiapan tambak yang sedikit saja,  tambak dapat segera ditebari benur kembali.


3.4. Analisa Usaha

            Analisa usaha secara sederhana untuk mengetahui komponen dan jumlah biaya yang diperlukan , panen dan pendapatan, serta  dan keuntungan dari usaha budidaya udang  vannamei sistem ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Komponen biaya dan pendapatan dari hasil budidaya vannamei sederhana
Kompenen biaya
Satuan
Harga satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Persiapan lahan
Peralatan
Benih
Pakan
Pupuk
Energi (solar)
Biaya panen
Tenaga kerja


10 OH
1 unit
50.000 ekor
250 kg
100 kg
240 lt
1 paket
2 orang
30.000
150.000
25
4380
1650
4150
500.000
1.000.000
   300.000
   150.000
1.250.000
1.248.300
   165.000
   996.000
   500.000
2.000.000
T o t a l  B i a y a
6.861.000
Panen
385 kg
22.500
8.662.500
Keuntungan : Rp. 8.662.500 – 6.861.000
1.801.500


Dari Tabel 3 terlihat bahwa melalui  budidaya vannamei dengan menerapkan teknologi sederhana dapat diperoleh keuntungan Rp. 1.801.500/MT/7000 m2. Atau apabila dikonversikan dalam satu hektar maka diperoleh keuntungan Rp 2.571.428/Ha/MT.

Keuntungan senilai tersebut bagi para pembudidaya menengah ke bawah dinilai cukup mengesankan. Di samping modal yang dibutuhkan sedikit, teknologi ini juga memiliki keuntungan lain yaitu  pembudidaya  memiliki  jaminan kepastian tingkat keberhasilan yang lebih tinggi karena masa pemeliharaan yang pendek (2 bulan), dan  masa tanam lebih banyak dalam satu tahun (4 kali pemeliharaan dalam setahun).
.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

            Dari hasil perekayasaan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 

·         Panen udang vannamei  yang diperoleh  dari teknologi ini adalah 385 kg atau 550 kg/Ha dalam masa pemeliharaan 60 hari.
·         Dengan analisa usaha sederhana didapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 1.800.000,- atau Rp 2.571.428/Ha/MT.
·         Karena kepadatan yang rendah dan masa pemeliharaan yang pendek, maka budidaya dengan sistem ini relatif aman terhadap kemunduran kualitas tambak dan lingkungannya dan lebih menjamin kelanggengan berusaha..
·         Budidaya udang vannamei dengan siklus pemeliharaan yang pendek ini, (60 hari), sangat potensial diterapkan oleh pembudidaya udang, khususnya kelas menengah ke bawah, karena memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan, seperti modal sedikit, dan jaminan keberhasilan lebih tingi.
 

4.2. Saran

            Berdasarkan hasil perekayasaan ini dapat diajukan beberapa saran, yaitu:

·         Budidaya udang vannamei  teknologi sederhana dengan masa pemeliharaan yang lebih pendek  seyogyanya menjadi salah satu alternatif jawaban bagi pembudidaya, khususnya  kelas menengah ke bawah,  untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.
·         Budidaya sistem ini juga perlu digalakkan  di kalangan pembudidaya udang, khususnya di kawasan tambak yang riskan untuk dilakukan budidaya udang dengan teknologi intensif maupun semi intensif
·         Diharapkan melalui  penggalakkan budidaya udang vannamei sistem ini, masyarakat pembudidaya udang   dapat  membantu pemerintah dalam meningkatkan produksi udang nasional.  













DAFTAR PUSTAKA


.
Ariawan, K., dkk., 2005. Peningkatan produksi udang merguiensis melalui optimasi dan pengaturan oksigen. Laporan Tahunan. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau. Jepara.

Boyd, C.E., 1989.  Water Quality Management dan Aeration in Shrimp   Farming.  Fisheries and Allied Aquacultures Departement Series No. 2.  Alabama Agramicultural Experiment Station. Auburn University, Alabama.

Boyd, C.E. 1996. Water quality in  pond for aquaculture. Auburn University. Alabama.
  
Briggs M., Simon F.S., R. Subasinghe, and M. Phillips. 2004. Introduction and movement of Penaeus vannamei and Penaeus stylirostris in Asia and the Pacific. FAO-UN. Bangkok.

Nur, N. dan Kontara E. 2001.            Penggunaan immunostimulan dan vitamin untuk meningkatkan ketahanan udang dan ikan terhadap serangan penyakit. BBPBAP. Jepara

Supito, Z. Arifin, dan D. Adiwijaya. 2006. Pengendalian lingkungan tambak udang melalui pengaturan keseimbangan C/N rasio dengan penambahan sumber karbon. (tidak dipublikasikan).

Supito, A. Taslihan, dan E. Sutikno. 2005. Penerapan Best Management Practices Pada Tingkat Petambak. BBPBAP. Jepara


Sumber: KKP