Gelombang
suara merambat baik dalam air. Dalam air laut yang bersifat konduktif dan
keruh, kebanyakan gelombang elektro magnetik (gelombang cahaya dan radio) akan
berkurang energinya (teratenuasi) dengan cepat dalam jarak beberapa ratus
bahkan puluh meter saja. Penetrasi cahaya praktis hanya dapat mencapai beberapa
puluh meter di bawah lapisan permukaan, sementara gelombang suara dapat
mencapai dasar laut dengan kedalaman ribuan meter dan dapat merambat puluhan
ribu meter melintasi samudra luas (Jaya, 2011).
Kecepatan suara merupakan faktor yang
sangat penting dalam survei batimetri. Hal ini disebabkan kecepatan suara dalam
air memiliki nilai yang tidak selalu sama untuk setiap wilayah, sehingga
langkah awal untuk melakukan pemetaan dasar laut (Marine mapping) adalah
melakukan perhitungan terhadap kecepatan suara di wilayah tersebut. Pengambilan
data kecepatan suara dapat dilakukan menggunakan Conductivity Temperature
and Depth (CTD) ataupun Sound Velocity Profiler (SVP).
Mike (2008) menjelaskan laut memiliki
tiga zona utama kecepatan suara (Gambar 1) yaitu:
• Permukaan / Musiman: Merupakan bagian yang sangat bervariasi dengan permukaan berkisar 0 sampai 100 meter dan musiman berkisar 100 sampai 200 m
• Termoklin utama (Main thermocline): Pada bagian ini cenderung mengalami penurunan SV sampai 1000 meter karena terutama terjadi penurunan suhu.
• Lapisan kedalaman isotermal (Deep isothermal layer): Berada di bawah 1000 meter. Suhu air mendekati 2 0C dan kecepatan suara meningkat hanya karena tekanan.
• Permukaan / Musiman: Merupakan bagian yang sangat bervariasi dengan permukaan berkisar 0 sampai 100 meter dan musiman berkisar 100 sampai 200 m
• Termoklin utama (Main thermocline): Pada bagian ini cenderung mengalami penurunan SV sampai 1000 meter karena terutama terjadi penurunan suhu.
• Lapisan kedalaman isotermal (Deep isothermal layer): Berada di bawah 1000 meter. Suhu air mendekati 2 0C dan kecepatan suara meningkat hanya karena tekanan.
Gambar 1.
Profil kecepatan suara dalam air laut (Mike, 2008)
Kecepatan suara
adalah fungsi dari suhu, salinitas dan tekanan (kedalaman).
• Suhu sangat bervariasi dari permukaan sampai akhir termoklin utama.
• Suhu sangat bervariasi dari permukaan sampai akhir termoklin utama.
• Salinitas
diukur dalam Practical
Salinity Units (PSU). 1 PSU = sekitar 1 bagian
per seribu (ppt). Salinitas berubahan dari 34
dekat permukaan
sampai 35 dekat
dasar (Bottom).
• Tekanan khas diukur dalam decibars, satu decibars tekanan meningkat sesuai
• Tekanan khas diukur dalam decibars, satu decibars tekanan meningkat sesuai
dengan 1 meter air mendalam.
Tingkat kecepatan suara meningkat seiring dengan peningkatan suhu, salinitas, dan tekanan: Peningkatan suhu 1 0C akan menaikkan kecepatan suara 4,0 m / detik, peningkatan salinitas 1 PSU akan menaikkan kecepatan suara 1,4 m / detik, dan peningkatan tekanan atau kedalaman 1 km akan menambah pula kecepatan suara sebesar 17 meter/detik. Secara sederhana dapat ditentukan nilai kecepatan suara ( c ) dengan formula dari Wilson atau Persamaan 9:
Tingkat kecepatan suara meningkat seiring dengan peningkatan suhu, salinitas, dan tekanan: Peningkatan suhu 1 0C akan menaikkan kecepatan suara 4,0 m / detik, peningkatan salinitas 1 PSU akan menaikkan kecepatan suara 1,4 m / detik, dan peningkatan tekanan atau kedalaman 1 km akan menambah pula kecepatan suara sebesar 17 meter/detik. Secara sederhana dapat ditentukan nilai kecepatan suara ( c ) dengan formula dari Wilson atau Persamaan 9:
c = 1449 + 4.6T – 0.055T2 + 0.0003T3 +
(1.39 – 0.012T) (S – 35) + 0.017 Z…..(9)
di mana : c = kecepatan suara (m/s), T=
suhu (0C),
S= salinitas (PSU), dan Z = kedalaman / tekanan (dbars).