INFO PRAKIRAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN(PDPI) dari KKP [13-15 September 2013 ] : DPI Jawa Bali dan Nusa Tenggara : DPI (122’34’’21.9’’’BT, 9’12’’3.1’’’LS) Potensi (111’18’’54.2’’’BT, 8’46’’7.7’’’LS) (112’4’’59.4’’’BT, 8’27’’50.7’’’LS) (115’28’’3.7’’’, 9’7’’43.9’’’LS) (115’26’’37.2’’’BT, 9’26’’27.2’’’LS) (107’17’’23.2’’’BT, 8’0’’2.5’’’LS) DPI Kalimantan : -- DPI Maluku Papua : -- DPI Sumatera : Potensi (104’55’’48.3’’’BT, 6’27’’52.0’’’LS) DPI Sulawesi : Potensi (118’43’’55.8’’’BT, 1’45’’35.1’’’LS)

Saturday, February 1, 2014

ROBOFISH


Robot ikan yang secara otomatis diprogram untuk mendeteksi polutan di laut

Robofish ini dikembangkan oleh ilmuwan bernama Dr. Lukas Speller yang berasal dari Konsorsium Shoal. Konsorsium Shoal adalah sebuah kelompok yang didanai oleh Komisi Uni Eropa.



Specifications
 
Sumber energi  : rechargeable batteries hingga 8 jam

Panjang   : 150 cm

Tinggi  : 60 cm

Lebar   : 35 cm

Berat   : lebih dari 35 kg

Beroperasi   : hingga 30 m

Jarak tempuh   : 15 km

range   : dibatasi oleh 1 km acoustic range dari 'pingers'

Robotic Design  

oSwimming mechanism and mathematical models

    Teori yang dipakai adalah teori pergerakan undulasi (the undulation movement ) yang menjelaskan masalah bagaimana ikan memperoleh energi untuk bergerak maju dalam batas tertentu 


oMotion control methods

1.Cruising : berenang di kecepatan konstan

2.Manoeuvring : untuk mempercepat, memperlambat, mengubah arah, berbalik dan berenang up-down, dll

3.Hovering : untuk berhenti atau stabil pada beberapa posisi di dalam air

oMechanical structure and sensors

     Robot ini terbuat dari serat karbon dan logam serta otot buatan dari bahan karet.
     Sensor yang digunakan adalah video cameras (image sensors), hydrophones, infrared sensors, ultrasonic sensors, dan sensor kimia



Chemical Analysis
     Robot ikan ini menggunakan sensor kimia berupa mikro-elektroda array / Clark electrode adalah sel elektrokimia lengkap yang terdiri dari katoda, anoda (biasanya elektroda perak), larutan elektrolit, dan membran gas-permeable.

   Digunakan untuk merasakan polusi, sehingga Robofish mampu mendeteksi fenol dan logam seperti tembaga dan timah serta kadar oksigen.

Underwater Communications
    Sistem komunikasi dan penetuan posisi bawah air yang digunakan adalah komunikasi akustik “pingers” yang mirip satelit dalam sistem GPS. Kemudian akan mengirimkan informasi kembali ke pantai dengan menggunakan teknologi wi-fi.

     Selanjutnya akan dikembangkan sebuah jaringan Underwater Mobile Ad-hoc Network (UMANet)

Artificial and swarm intelligence

     Masing-masing ikan telah diberikan kecerdasan buatan untuk mengoperasikan secara independen dan team. Setiap  robot ikan akan mampu mengelola beberapa masalah, mulai dari menghindari rintangan, mengetahui di mana untuk memantau polusi dan menemukan sumber pencemar, untuk menjaga jarak komunikasi dari robot ikan lain dan kembali lagi untuk pengisian energi.
   Dapat mencari, menemukan, mengidentifikasi, dan melaporkan lokasi yang tepat dari polutan
Referensi :

Churchman L, Emmett L and Hooley S. 2012.  Intelligent Robotic Fish Detect Pollution . SHOAL Press Office.

Emmett L and Hooley S. 2012. Robofish: Robotic design. SHOAL Press Office.

http://www.roboshoal.com

[SHOAL]. 2012. Robofish. http://www.bmt.org.

http://www.ship-technology.com .

http://sidomi.com .

http://www.sdi.kkp.go.id .
 
 






No comments:

Post a Comment