Bulan purnama nelayan jarang atau tidak melaut karena terkait hasil tangkapannya yang kecil atau dapat dikatakan "sepi". Hal ini terkait dengan migrasi ikan, ikan laut tipe nokturnal (aktif mencari makan malam hari) yang cenderung bermigrasi secara diurnal(migrasi berdasarkan perubahan siang dan malam) akan cenderung berada di perairan yang lebih dalam untuk menghindari cahaya terang bulan(fototaksis negatif) untuk menjauh dari predatornya. Sehingga nelayan akan kesulitan menemukan ikan atau gerombolan ikan di daerah dekat permukaan yang dapat dijangkau oleh jaring atau alat tangkap mereka. Jenis ikan laut yang pelagis(seperti ikan kembung, cakalang, tengiri, tongkol, dll) akan cenderung mengikuti kelompok mereka dalam mencari makan atau untuk memudahkan dalam menghindar dari predatornya (bergerombol atau Schooling), sedangkan ikan demersal( seperti pari, cucut, kerapu dll) lebih bersifat soliter atau sendiri-sendiri.
Solusinya, diperlukan alat tangkap yang lebih modern atau yang dirancang khusus untuk perairan dalam dan nelayan perlu alat bantu seperti fish finder dan map sounder untuk mempermudah dalam penentuan gerombolan ikan, tetapi kendalanya alat-alat tersebut relatif mahal untuk dibeli oleh nelayan kecil, akibatnya banyak nelayan kecil yang tidak melaut atau "Nganggur". Oleh karena itu, diperlukan inisiatif pemerintah dalam membantu nelayan kecil agar tetap dapat melaut atau diberikan keterampilan pada nelayan untuk mengisi waktunya dalam menghasilkan pendapatan untuk hidup sambil menunggu waktu untuk siap melaut.
terimakasih...
ReplyDelete