BUDIDAYA IKAN HIAS
LIVE BEARER
1. PENDAHULUAN
Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan
aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan
yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia.
Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan.
Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing
jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya
dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.
Ikan Guppy |
Ikan Molly |
Ikan Platy |
Ikan Sword Tail |
Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam:
- Ikan-ikan hias yang beranak.
- Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
- Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
- Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
- Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.
- Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
- Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
- Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
- Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)
- Induk Jantan
- Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip
perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi
sirip yang panjang.
- Tubuhnya rampaing.
- Warnanya lebih cerah.
- Sirip punggung lebih panjang.
- Kepalanya besar.
- Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip
perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi
sirip yang panjang.
- Induk Betina
- Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa
sirip halus.
- Tubuhnya gemuk
- Warnanya kurang cerah.
- Sirip punggung biasa.
- Kepalanya agak runcing.
- Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa
sirip halus.
- Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen
(O2) dan jernih.
- Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
- pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
- Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing,
kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.
- Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar,
bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
- Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
- Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
- Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
- Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
- Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
- Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan
berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak
kualitas air.
- Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.
Budidaya ikan live bearer ini sangat mudah dan mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Untuk satu pasang ikan dapat menghasilkan 50 sampai 100 ekar ikan untuk satu kali pemijahan, dengan harga perekor Rp. 25,-sampai Rp. 75,-. Jenis ikan ini juga merupakan ikan hias yang dapat di eksport misalnya: ikan Guppy. Dengan teknik pemeliharaan yang tepat dan ketekunan yang tinggi akan didapat hasil dengan warna yang sangat indah.
7. SUMBER
Dinas Perikanan DKI Jakarta, Jakarta, 1996
8. KONTAK HUBUNGAN
Dinas Perikanan DKI Jakarta, Jakarta
Publisher by: WARINTEK - Menteri Negara Riset dan Teknologi
No comments:
Post a Comment