INFO PRAKIRAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN(PDPI) dari KKP [13-15 September 2013 ] : DPI Jawa Bali dan Nusa Tenggara : DPI (122’34’’21.9’’’BT, 9’12’’3.1’’’LS) Potensi (111’18’’54.2’’’BT, 8’46’’7.7’’’LS) (112’4’’59.4’’’BT, 8’27’’50.7’’’LS) (115’28’’3.7’’’, 9’7’’43.9’’’LS) (115’26’’37.2’’’BT, 9’26’’27.2’’’LS) (107’17’’23.2’’’BT, 8’0’’2.5’’’LS) DPI Kalimantan : -- DPI Maluku Papua : -- DPI Sumatera : Potensi (104’55’’48.3’’’BT, 6’27’’52.0’’’LS) DPI Sulawesi : Potensi (118’43’’55.8’’’BT, 1’45’’35.1’’’LS)

Sunday, October 16, 2011

BALAI PEMBERDAYAAN PETANI DESA SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI DAN KEMANDIRIAN PANGAN BANGSA



PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
BALAI PEMBERDAYAAN PETANI DESA SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI DAN KEMANDIRIAN PANGAN BANGSA
BIDANG KEGIATAN:
PKM - GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)

Diusulkan Oleh:
Saifur Rohman                 C54080071 / 2008 (Ketua)
M. Budi Muliyawan         E34080109 / 2008 ( Anggota)
Dimas Ardi Prasetya        F44090042 / 2009 ( Anggota)

 
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011




RINGKASAN

Sebagai penggerak pertanian yang  mampu menghasilkan kebutuhan  pangan, penyedia bahan mentah untuk industri,  penyedia lapangan kerja, dan  penyumbang devisa negara. Sudah seharusnya, kita sebagai negara agraris lebih memprioritaskan kebijakan  kepada  pemberdayaan  petani kecil yang merupakan mayoritas dari petani Indonesia, mengingat juga paling rentannya petani kecil terhadap dampak negatif globalisasi di bidang lingkungan dan pangan. Karya tulis ini bertujuan menawarkan program pemberdayaan petani desa sebagai solusi atas peningkatan kesejahteraan petani desa dan kemandirian pangan bangsa. Pembinaan ini juga merupakan salah satu usaha membentuk karakter petani yang sukses, mandiri, dan tangguh dalam mengahadapi persaingan global yang menuntut terjadinya perdagangan bebas.
Kami telah menganalisis berbagai fenomena yang terjadi di kalangan petani desa. Banyak bentuk kekurangan dalam pemberdayan petani desa seperti kurangnya pelatihan, informasi,  kurangnya perhatian dari pihak lain seperti perbankan, perusahaan atau industri pertanian terhadap petani desa, dan kurangnya kesinergisan dari berbagai pihak dalam peningkatan pertanian terutama di desa. Sehingga mengakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menghargai para petani. Hal ini tidak selaras dengan penyiapan kemajuan pertanian Indonesia.
Melihat kenyataan yang ada, pembinaan secara intensif menjadi kebutuhan penting untuk petani terutama petani kecil di era globalisasi sekarang ini. Pembinaan ini dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidang pertanian dan dengan jangka waktu yang berkelanjutan(Sustainable). Balai Pemberdayaan Petani Desa yang bertempat di setiap kecamatan, mengadakan program pembinaan petani desa yang dianggotai oleh ketua dari kelompok tani setiap desa dan akan bekerja sama langung dengan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Pendidikan, dan Pemerintah Daerah terutama yang berada di Kecamatan. Program yang ditawarkan berupa penyuluhan, pelayanan, pemberdayaan, informasi, jaringan kerja(network), dan pembimbingan menuju petani desa yang maju dan sejahtera. Adanya pembinaan dan pemberdayaan petani desa ini, akan meminimalisir kemiskinan dan pengangguran serta mendorong terciptanya kemandirian pangan desa.
Dengan diterapkannya program-program dari Balai Pemberdayaan Petani Desa paling tidak dapat mengatasi tiga permasalahan bangsa, yaitu pertanian organik dapat menjadi alternatif untuk menangkal dampak negatif globalisasi, pengurangan pengangguran karena semakin banyak tenaga yang terserap dalam bidang pertanian, dan pencegahan urbanisasi karena semakin banyak petani yang sukses. Sehingga diharapkan dapat mewujudkan kesadaran dan kerja sama yang  menyeluruh dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam  pentingnya pembangunan pertanian desa sebagai tonggak kesejahteraan dan  kemandirian pangan bangsa.




No comments:

Post a Comment