Side
Scan Sonar (SSS) mempunyai kemampuan menduplikasikan beam
yang diarahkan pada satu sisi ke sisi lainnya, sehingga kita dapat melihat
kedua sisi, memetakan semua area penelitian secara efektif dan menghemat waktu
penelitian. SSS menggunakan narrow beam pada bidang horisontal untuk
mendapatkan resolusi tinggi di sepanjang lintasan dasar laut (Klein Associates
Inc, 2003). Instrumen ini mampu membedakan besar kecil partikel penyusun permukaan
dasar laut seperti batuan, lumpur, pasir, kerikil, atau tipe-tipe dasar
perairan lainnya (Bartholoma, 2006).
SSS menggunakan prinsip backscatter akustik dalam
mengindikasikan atau membedakan kenampakan bentuk dasar laut atau objek di
dasar laut. Material seperti besi, bongkahan, kerikil, atau batuan vulkanik
sangat efisien dalam merefleksikan pulsa akustik (backscatter kuat). Sedimen halus seperti
tanah liat, lumpur, tidak merefleksikan pulsa suara dengan baik (lemah).
Reflektor kuat akan menghasilkan pantulan backscatter yang kuat
sedangkan reflektor lemah menghasilkan backscatter yang lemah. Dengan
menggunakan karakter ini, pengguna SSS dapat menguji komposisi dasar
laut atau objek dengan mengamati pengembalian kekuatan akustik (Tritech
International Limited, 2008).
Side
Scan Sonar (SSS) dapat
dipasang pada lunas kapal atau ditarik di belakang kapal. Ilustrasi pemasangan
SSS menggunakan towed body dapat dilihat pada Gambar 1 (a). Pada gambar tersebut terlihat bahwa SSS
mentransmisikan pulsa akustik secara menyamping terhadap arah perambatan. Dasar
laut dan objek merefleksikan kembali (backscatter)
gelombang suara pada sistem sonar. Instrumen SSS
mendekati objek tiga dimensi dan menampilkan objek tersebut dalam bentuk citra dua
dimensi. Oleh karena itu, SSS tidak hanya menampilkan objek, melainkan juga
bayangan objek tersebut. Pembentukan objek bayangan SSS diilustrasikan pada Gambar 1 (b).
Keterangan pada Gambar 1 adalah (1) nilai kedalaman dari lintasan akustik, (2)
sudut beam vertikal, (3) jarak
akustik maksimum, (4) lebar sapuan lintasan dasar laut, (5) jarak SSS dengan permukaan air,
(6) jarak pemisah antara port channel dan starboard channel, (7) lebar beam horisontal,
(8) panjang bayangan akustik yang disesuaikan dengan tinggi target, (A) area
sebelum pengambilan first bottom (pada daerah ini tidak ada suara yang
dihamburkan dan ditandai dengan warna hitam), (B) dan (F) tekstur dasar laut, (C) sudut objek yang bersifat sangat
memantulkan dengan intensitas yang paling terang, (D) objek yang memantulkan, dan (E)
bayangan dari target akustik (tidak ada
pantulan disini). Gambar 2 merupakan geometri tinggi target dari side scan sonar, di mana Hf : tinggi towfish
dari dasar perairan, Ht : tinggi target, Ls : panjang bayangan dari target,
dan offset : jarak horisontal target
dasar laut dengan titik di bawah towfish.
(a)
Gambar 1. Ilustrasi (a) pendektesian objek
oleh SSS, (b) pembentukan objek dan
bayangan
pada SSS (Tritech International Limited, 2008).
Gambar 2. Geometri tinggi target dari side scan
sonar (EM, 2002).
No comments:
Post a Comment