INFO PRAKIRAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN(PDPI) dari KKP [13-15 September 2013 ] : DPI Jawa Bali dan Nusa Tenggara : DPI (122’34’’21.9’’’BT, 9’12’’3.1’’’LS) Potensi (111’18’’54.2’’’BT, 8’46’’7.7’’’LS) (112’4’’59.4’’’BT, 8’27’’50.7’’’LS) (115’28’’3.7’’’, 9’7’’43.9’’’LS) (115’26’’37.2’’’BT, 9’26’’27.2’’’LS) (107’17’’23.2’’’BT, 8’0’’2.5’’’LS) DPI Kalimantan : -- DPI Maluku Papua : -- DPI Sumatera : Potensi (104’55’’48.3’’’BT, 6’27’’52.0’’’LS) DPI Sulawesi : Potensi (118’43’’55.8’’’BT, 1’45’’35.1’’’LS)

Wednesday, June 19, 2013

TAMPILAN PETA PPDPI SECARA UMUM


Peta merupakan penyajian grafis obyek dipermukaan bumi sebagian maupun keseluruhan yang digambarkan pada suatu bidang datar, diskalakan dan diproyeksikan untuk menggambarkan keadaan permukaan bumi yang sesungguhnya. Peta yang berfungsi sebagai alat komunikasi antara pembuat peta dengan pengguna peta maka peta seharusnya dibuat sedemikian rupa sehingga pengguna peta mudah untuk mengerti makna dan informasi yang disampaikan pada peta tersebut. Dalam pembuatan peta perlu dimengerti terlebih dahulu mengenai komponen peta agar peta yang dihasilkan dapat dimengerti oleh pengguna. Adapun komponen-komponen tersebut adalah :
1. Judul Peta
Judul merupakan komponen yang sangat penting karena judul biasanya memuat isi peta, sehingga dari judul biasanya pengguna dapat segera mengetahui data dan daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut.
Pembuatan judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda.
2. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak dua titik di peta dengan jarak sebenarnya dipermukaan bumi. Semakin kecil skala petanya berarti semakin rinci data yang tergambar pada peta, misalnya skala 1:50.000 akan lebih rinci informasi petanya dibandingkan dengan peta berskala 1: 100.000.
3. Proyeksi Peta
Penyajian bentuk bumi yang bulat dan kemudian digambar dalam bidang datar maka akan terjadi distorsi (kesalahan) baik dalam ukuran (luas, jarak, dan bentuk). Untuk menghindari distorsi yang cukup besar maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi peta, yaitu teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar. Sistem proyeksi yang digunakan dalam pemetaan beragam jenisnya, tergantung pada si pembuat peta ingin mempertahankan ukuran (luas/jarak) atau bentuk pada peta.

4. Legenda/Keterangan Peta
Legenda juga merupakan salah satu kelengkapan peta yang sangat penting. Obyek di permukaan bumi hanya digambarkan dalam peta dengan simbolsimbol yang hanya diketahui oleh si pembuat peta. Oleh karena itu
diperlukan keterangan atau legenda yang menjelaskan arti simbol-simbol tersebut. Adanya keterangan atau legenda akan membuat pembaca peta tidak salah tafsir.
5. Petunjuk Arah/Orientasi
Petunjuk arah biasanya digambarkan dengan tanda panah yang menunjuk ke arah utara. Tanda orientasi ini berfungsi menunjukkan arah mata angin pada pembaca peta sehingga tidak terjadi kekeliruan orientasi.
6. Simbol danWarna
Simbol peta merupakan representasi bentuk atau obyek di permukaan bumi yang digambarkan dalam bentuk titik, garis, dan area yang dapat mewakili kenampakan sesungguhnya. Simbol harus digambarkan dengan tepat agar informasi dapat tersampaikan. Selain dengan simbol, biasanya pembuat peta juga menggunakan warna untuk menyampaikan informasi. Penggunaan warna ini biasanya ditemui pada peta seperti warna biru untuk laut dan tubuh air atau hijau untuk hutan atau dataran tinggi.
7. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
Mencantumkan sumber dan tahun pembuatan peta akan memberi kepastian kepada pembaca peta bahwa peta tersebut hasil olahan bukan hasil rekayasa dan dapat dipercaya.

KOMPONEN PETA DALAM PETA PRAKIRAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN
 
                                       Gambar 1. Komponen Peta dalam PPDPI

1.   Judul Peta “ Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Wilayah Perairan Indonesia Tanggal 06-08 Agustus 2007” dari judul tersebut maka dapat diketahui bahwa peta yang tergambar memuat informasi mengenai
prakiraan lokasi penangkapan/potensi ikan yang terdapat di seluruh perairan Indonesia dan hanya berlaku dari tanggal 6 Agustus hingga 8 Agustus 2007.
2.  Legenda/Keterangan Peta Legenda pada PPDPI ada 2 macam yaitu legenda yang menjelaskan simbol-simbol pada peta serta legenda yang berupa tabel berisi informasi mengenai lokasi koordinat daerah
penangkapan/potensi ikan.
3.  Skala dan Orientasi Peta Skala peta ditampilkan dengan menggunakan skala garis dan skala angka. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan pembaca peta untuk membandingkan jarak dipeta dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi. Dalam peta tertera skala angka 1 : 30.000.000. skala garis juga dicantumkan agar ketika peta diperbesar maupun diperkecil skala tetap dapat digunakan sebagai panduan informasi ukuran/jarak. Arah orientasi juga tercantum dalam peta yang menunjuk ke arah utara.
4.  Sumber dan Pembuat Peta Pada peta tercantum sumber : hasil analisis data satelit oseanografi kesuburan perairan, Suhu, Tinggi dan Arus Permukaan laut. Hal ini menginformasikan bahwa peta prakiraan daerah penangkapan ikan diolah dari hasil ekstraksi citra satelit yang berupa kesuburan, suhu, tinggi, dan arus permukaan laut. Pembuat peta juga tercantum di bawah keterangan sumber dan juga di bawah judul peta.
5.  Garis Tepi dan Koordinat
(Lintang/Bujur) Peta Garis tepi dan koordinat (lintang/bujur) pada peta berfungsi untuk memudahkan pembaca menemukan lokasi obyek yang dicari. Biasanya dibantu dengan alat navigasi seperti kompas atau GPS
6.  Isi Peta dan Simbol Isi peta merupakan inti dari peta yang berisi informasi kenampakan bumi dimana didalamnya biasanya hanya direpresentasikan dengan simbol berupa titik, garis, dan area. Di dalam peta PPDPI terdapat simbol area yang menggambarkan pulaupulau di Indonesia, simbol garis yang menggambarkan batas wilayah pengelolaan perikanan (WPP) dan batas Negara, simbol titik digunakan untuk merepresentasikan daerah/lokasi penangkapan/potensi ikan.

No comments:

Post a Comment