INFO PRAKIRAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN(PDPI) dari KKP [13-15 September 2013 ] : DPI Jawa Bali dan Nusa Tenggara : DPI (122’34’’21.9’’’BT, 9’12’’3.1’’’LS) Potensi (111’18’’54.2’’’BT, 8’46’’7.7’’’LS) (112’4’’59.4’’’BT, 8’27’’50.7’’’LS) (115’28’’3.7’’’, 9’7’’43.9’’’LS) (115’26’’37.2’’’BT, 9’26’’27.2’’’LS) (107’17’’23.2’’’BT, 8’0’’2.5’’’LS) DPI Kalimantan : -- DPI Maluku Papua : -- DPI Sumatera : Potensi (104’55’’48.3’’’BT, 6’27’’52.0’’’LS) DPI Sulawesi : Potensi (118’43’’55.8’’’BT, 1’45’’35.1’’’LS)

Friday, August 12, 2011

METODE EKSTRAKSI GARIS PANTAI


         Metode Ekstraksi Garis Pantai
Berbagai metode dalam mengekstrasi garis pantai telah banyak berkembang. Garis pantai bisa diperoleh hanya dengan mengektraksi band tunggal, karena reflektan dari kolom air kurang lebih sama dengan nol dari band inframerah. Pengalaman menunjukkan bahwa band inframerah dari sensor ETM+ yaitu band 5 adalah band terbaik dalam mengekstraksi interface daratanlautan (Kelley, et al. 1998 dalam Alesheikh, et al. 2007). Penetapan garis pantai yang digunakan dalam penelitian adalah interpretasi visual dari kenampakan objek dari komposit 543 (RGB) karena batas tegas antara air laut dan daratan yang ada dapat dilukiskan (Winarso et al. 2001). 
Metode ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lama ketika mendijitasi di atas layar (on screen) untuk analisa data yang banyak karena garis pantai yang panjang. Dalam penelitian ini, panjang garis pantai yang dibuat relatif tidak panjang dan hanya menggunakan citra komposit 543 (RGB), sehingga keterbatasan metode ini bisa diatasi. Lebih lanjut, komposit 542 (RGB) ini sudah mengikutsertakan band-band dengan nilai korelasi yang rendah antar  bandnya dan mengandung informasi yang lebih tinggi dari komposit lainnya (Moore, 2000). Proses otomatis atau dijital ekstraksi garis pantai bisa dilakukan, yaitu dengan membuat rasio band 5 dengan band 2 atau band 4 dengan band 2, daerah dengan tutupan lahan berupa badan air akan mempunyai nilai kurang dari satu dan daratan sebaliknya (Winarso et al. 2001; Alesheikh, et al. 2007). Akan tetapi masing-masing rasio memiliki kelemahan yaitu ketika tutupan lahan daratan berupa badan air seperti tambak dan rawa dengan batas laut dengan lahan basah tersebut adalah daratan atau vegetasi. Rasio band 5/2 akan membuat garis pantai yang salah pada batas berupa vegetasi dan sebaliknya rasio band 4/2 akan membuat kesalahan pada batas berupa tanah. Selama melakukan interpretasi visual diperhatikan dan diamati kedudukan garis pantai, terutama kemungkinan adanya kenampakan daratan yang masih basah karena pengaruh pasang surut dan dibandingkan dengan garis pantai hidrografi (hight sea level) dan garis rendah pada kontur 0 meter.

No comments:

Post a Comment